TEMPO.CO, Pasuruan - Salim Mubarak Atamimi alias Abu Jandal, milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Pasuruan, Jawa Timur, yang dikabarkan meninggal di Mosul, Irak, dikenal keluarga sebagai pribadi yang pendiam. "Salim orangnya pendiam," kata kakak Salim, Yayak Fauziah Fauzi, Rabu, 9 November 2016.
Meski pernah serumah, kata Fauziah, adiknya tersebut jarang berbicara kepada keluarga. Keduanya kini tinggal di Surabaya dan Jakarta. Salim memiliki tiga saudara. Ia anak paling bungsu. Sedangkan Fauziah adalah saudara paling tua. "Laki-laki semua, kecuali saya," ujarnya.
Baca juga:
Keluarga Benarkan Kematian WNI Milisi ISIS Abu Jandal
Hillary Clinton Kalah, Pendiri WikiLeaks Mengaku Begini
Fauziah mengatakan, sejak Salim pindah ke Malang 10 tahun lalu, pihak keluarga tidak mengetahui lagi kabar adiknya tersebut. "Sejak pindah ke Malang, kami hilang kontak," ucapnya. Di Malang, kata dia, adiknya tinggal bersama istri dan keenam anaknya.
Meski kehilangan kontak, Fauziah menambahkan, adiknya diketahui pergi membawa istri dan keenam anaknya. "Kapan dia ke sana, kami tidak tahu," tuturnya. Sebelum pindah ke Malang, dari kecil hingga menikah, Salim tinggal di rumah yang sekarang ia tinggali.
Berdasarkan pengamatan Tempo, rumah Fauziah berada di perkampungan Arab di Jalan Irian Jaya A/33, Kelurahan/Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur. Keluarga Fauziah merupakan keturunan Arab. Dari paspor Salim yang beredar di kalangan wartawan, ia lahir di Pasuruan pada 25 Agustus 1977.
NUR HADI