TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan 2.143 keluarga menjadi korban banjir di Aceh Jaya. Hujan deras, yang berlangsung sejak Minggu, 6 November 2016, menyebabkan sungai meluap dan banjir melanda lima kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh, pada Senin kemarin sekitar pukul 04.00 WIB.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sampai saat ini banjir belum surut.
"Semalam hujan masih mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Aceh Jaya. Kondisi cuaca saat ini hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi sehingga pengungsi terus bertambah," ujar Sutopo dalam keterangan tertulis, Selasa, 8 November 2016.
Lima kecamatan yang terendam banjir di Kabupaten Aceh Jaya adalah Kecamatan Jaya, Kecamatan Darul Hikmah, Kecamatan Indra Jaya, Kecamatan Sampoiniet, dan Kecamatan Setia Bakti. Ketinggian banjir 80-150 sentimeter di permukiman warga.
Data sementara berdasarkan laporan BPBD Aceh Jaya menyebutkan 2.143 keluarga atau 7.308 jiwa terkena dampak banjir. Rincian masyarakat yang terkena banjir di lima kecamatan itu adalah:
1. Di Kecamatan Jaya, ada tiga desa, 70 keluarga atau 258 jiwa.
2. Di Kecamatan Darul Hikmah, ada tujuh desa, 371 keluarga atau 1.042 jiwa.
3. Di Kecamatan Sampoiniet, ada tujuh desa, 785 keluarga atau 2.894 jiwa.
4. Di Kecamatan Indra Jaya, ada dua desa, 73 keluarga atau 233 jiwa.
5. Di Kecamatan Setia Bakti, ada tujuh desa, 844 keluarga atau 2.881 jiwa dan masih terisolasi.
Sampai saat ini, tim BPBD Kabupaten Aceh Jaya bersama TNI, Polri, SAR, PMI, SKPD, dan relawan masih berada di lokasi untuk mengevakuasi warga, melakukan pendataan, dan mendirikan dapur umum.
Selain itu, akses transportasi masyarakat yang melalui jembatan Lamdurian terputus akibat luapan air sungai hingga badan jembatan. Jembatan ini menghubungkan pasar Lamno dengan Lamdurian, Babah Krueng, Cot Dulang, dan Putu.
Beberapa desa yang masih terisolasi antara lain Gampong Lamdurian; Cot Dulang, Kecamatan Jaya; Gampong Meudhang Ghon; Kareung Atruh; Gampong Ligan; Ie Jerengeh; dan Seumatok.
ODELIA SINAGA