TEMPO.CO, Nunukan - Sebanyak enam warga negara Indonesia selamat dari penculikan oleh kelompok bersenjata di perairan Negeri Sabah, Malaysia.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan WNI/TKI Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu Negeri Sabah, Hadi, di Lahad Datu, Malaysia, melalui pesan pendeknya kepada wartawan di Nunukan, Kalimantan Timur, Ahad, 6 November 2016, menyatakan WNI yang selamat tersebut merupakan anak buah kapal dari kedua juragan yang diculik kelompok bersenjata pada Sabtu, 5 November 2016, sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
Ia mengatakan, keenam WNI itu saat ini sedang diamankan polisi maritim Lahad Datu, Negeri Sabah, untuk dilakukan interogasi dalam rangka mendapatkan informasi yang akurat.
"Saya dari Satgas Perlindungan WNI Konjen RI KK dalam perjalanan dari Kota Kinabalu menuju Lahad Datu menemui ABK yang selamat," ujar Hadi.
Keenam WNI yang selamat, kata Hadi, yaitu Firman bin Sauli, Fudi bin Bahiru, Rama Sahrul, Lambilu bin La Muisa, dan Rusli La Mundu yang berusia 10 tahun.
"Rusli La Mundu, usia 10 tahun, anak dari La Hadi, salah seorang juragan yang diculik itu," ujar dia. Dua juragan kapal yang diculik adalah La Hadi dan La Utu, asal Kabupaten Buton, Sulawesi. Keduanya merupakan tenaga kerja Indonesia.
Hadi menginformasikan, setelah menculik dua tenaga kerja Indonesia di perairan Negeri Sabah, Sabtu, 5 November 2016, sekitar pukul 11.00 waktu setempat, para penculik terlihat menuju Wilayah Tawi-Tawi Filipina bagian selatan.
"Sesuai dengan informasi dari anak buah kapal yang selamat, para penculik melarikan diri menuju arah Tawi-Tawi (Filipina)," kata Hadi.
Namun Konsulat Jenderal Kota Kinabalu belum mendapatkan informasi akurat terkait dengan kronologi penculikan terhadap kedua WNI tersebut karena belum mendapatkan laporan lengkap dari aparat Malaysia.
ANTARA
Baca juga:
Polri Buka Gelar Perkara Kasus Ahok, Pengamat Hukum: Bahaya
Polisi Tetapkan 11 Tersangka Rusuh di Penjaringan