TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara pemenangan Ahok-Djarot, Ansy Lema, mengatakan pihaknya mendorong penegakan hukum yang melibatkan calon inkumben Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ia menyatakan sah saja jika ada beberapa kalangan masyarakat, terutama umat Islam, yang merasa tersinggung oleh ucapan Ahok, yang diduga melakukan penistaan agama.
Ansy menyebutkan umat Islam yang tersinggung itu pun berhak menuntut keadilan. "Kalau demokrasi, ya, kita harus menghargai. Tidak ada masalah,” ucapnya dalam acara diskusi “Kampanye Bersih DKI” di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 5 November 2016. “Tapi Indonesia adalah negara hukum. Biarkan hukum bicara, marilah mengawasi sehingga keadilan ditegakkan."
Menurut Ansy, saat terjadi aksi damai kemarin, Presiden Joko Widodo mengapresiasi jalannya unjuk rasa yang berjalan secara damai. "Presiden mengapresiasi betul ulama yang memimpin demokrasi secara baik, beradab. Namun, ketika di ujung waktu sudah lewat, terjadi kerusuhan dan tentu mencederai demokrasi karena ada pemaksaan kehendak," katanya.
Anggota Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, Dahlia Umar, meminta masyarakat tidak terprovokasi adanya kericuhan yang diduga ditunggangi kepentingan politik tertentu. "Masyarakat sebaiknya tidak terlalu menanggapi isu-isu tersebut.”
DESTRIANITA
Baca Juga: