TEMPO.CO, Bandung - Gempa tektonik mengguncang wilayah Madiun, Jawa Timur, dan sekitarnya pada Jumat siang, 4 November 2016. Lindu yang terjadi pada pukul 12.08 WIB tersebut bermagnitudo 4,9. Sumber gempa berasal dari aktivitas sesar atau patahan aktif di utara Gunung Lawu.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dalam keterangan tertulis, menyebutkan episenter atau titik sumber gempa terletak pada koordinat 7,55 derajat LS dan 111,30 derajat BT. “Tepatnya di darat pada jarak 45 kilometer arah utara Kota Madiun pada kedalaman 19 kilometer,” ujarnya, Jumat, 4 November 2016.
Dampak gempa berupa guncangan yang dirasakan di beberapa daerah, seperti Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, Madiun, Magetan, Ngawi, dan Yogyakarta. Goyangan gempa dilaporkan dalam skala intensitas II versi BMKG atau skala III MMI. Beberapa warga di daerah tersebut dilaporkan sempat berlarian ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.
Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, kata Daryono, gempa tersebut tergolong gempa dengan kedalaman dangkal akibat aktivitas sesar aktif. “Pemicu gempa ini diperkirakan adalah aktivitas sesar aktif di sebelah utara Gunung Lawu,” ucapnya.
Hasil monitor BMKG hingga saat ini menunjukkan belum terjadi gempa susulan. BMKG meminta masyarakat yang terkena dampak guncangan tetap tenang. Gempa tersebut, menurut Daryono, juga tidak berpotensi merusak.
ANWAR SISWADI