TEMPO.CO, Jakarta - Demonstrasi 4 November 2016 terus berlanjut. Sekitar pukul 15.10 WIB, ribuan demonstran yang berada di Jalan Medan Merdeka Barat berangsur-angsur beralih ke Jalan Medan Merdeka Utara, lokasi Istana Negara. Unjuk rasa ini menuntut calon Gubernur DKI Jakarta inkumben Basuki Tjahaja Purnama dihukum atas dugaan penodaan agama Islam.
Awalnya, polisi menaruh barikade kawat berduri di Jalan Medan Merdeka Barat, tepatnya di depan kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Menjelang sore, barikade itu dibuka hingga massa dapat bergeser ke persimpangan depan gerbang Monumen Nasional.
Baca: HOAX: Berita Ahok Mundur dari Pilkada DKI 2017
Di lokasi itu, rombongan Ketua Front Pembela Islam Rizieq Syihab melintas sambil berorasi dengan mobil bak terbuka yang dilengkapi pengeras suara.
Baca: Panser Anoa Bersiap Mengawal Kompleks Kepresidenan
Dari sisi dalam barikade, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Iriawan ikut naik ke atas mobil sejenis. Dia hendak menenangkan massa. "Habib, tolong laskar di sebelah kanan merusak. Tolong ditenangkan, habib," kata Iriawan dari mobil pengeras suara polisi, berhadap-hadapan dengan Rizieq Syihab di sisi luar barikade. Namun, suara Iriawan ditenggelamkan yel-yel massa. Iriawan pun turun dari mobil.
Dari mobil yang dinaiki Rizieq, politikus Partai Amanat Nasional Amien Rais berorasi, meminta Ahok diadili. Selanjutnya, massa sempat menyerukan penolakan Wakil Presiden Jusuf Kalla, lantaran ingin bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo.
Indri Maulidar