TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengimbau para orator tidak menggunakan kata-kata kasar dan bersifat provokatif. Tujuannya menghindari tersulutnya emosi massa yang dapat menimbulkan kerusuhan.
"Orator jangan sampai menghujat. Ada batasan, gunakan etika dan moral," kata dia di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Jumat, 4 November 2016. "Karena yang namanya dinamika psikologis grup, rasionalitas akan hilang dan mudah tersulut."
Baca Juga:
Selain itu, Tito mengimbau masyarakat tak mudah terpengaruh kabar atau isu dari media sosial yang belum tentu kebenarannya. Ia juga meminta masyarakat berhati-hati dalam mengunggah informasi di media sosial.
Bukan hanya itu, kata Tito, polisi juga telah mengantisipasi dan mewaspadai "penumpang gelap" dari gerakan kelompok radikal. "Tolong jangan merusak niat baik kita di tengah aksi ini," ujarnya.
Baca: Aksi 4 November, Kapolri Jamin Pendemo Bisa Masuk Istana
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar menyatakan akan menindak tegas para provokator, baik yang memprovokasi secara langsung maupun melalui media sosial. Para pelaku nantinya dapat dijerat dengan Pasal 160 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
"Nanti kami lihat bagaimana pelanggarannya. Tapi kami harap semua tertib. Tidak ada provokasi atau penumpang gelap," ucapnya.
Pendemo menuntut Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, segera ditangkap. Ahok dianggap menistakan dan menodai agama Islam terkait dengan pernyataannya soal Surat Al-Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu pada akhir September lalu. Dalam ayat itu, disebutkan bahwa orang Islam dilarang memilih pemimpin dari orang-orang Yahudi dan Nasrani.
Baca: Ikut Demo 4 November, Massa Sesaki KRL Jabodetabek
Saat ini, massa berada di sejumlah titik lokasi. Di antaranya Istana Negara, Balai Kota DKI Jakarta, depan kantor Badan Reserse Kriminal, yang berada di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan. Mereka berorasi sambil melantunkan salawat Nabi Muhammad.
Orator mengajak pendemo menyuarakan aspirasinya dan memprotes peserta yang bersantai. "Kuatkan persatuan di antara kita. Kalau mau panas-panasan jihad, ayo bersama kita. Kalau mau adem, pulang saja. Kita membela agama dan Al-Quran. Kalau mau santai-santai, nonton TV saja di rumah," ujar salah satu orator di atas mobil.
Adapun para peserta menyerukan aksi damai. "Kita harus tertib, ini aksi damai," ujar mereka di depan gedung Kementerian Kelautan.
DEWI SUCI RAHAYU
Baca juga:
Demo 4 November, Ini Kata Dude Harlino, Tina Toon, dan Bonita
Ada Demo FPI, Jokowi Blusukan ke Bandara Soekarno-Hatta