TEMPO.CO, Palangkaraya - Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kalimantan Tengah menetapkan 14 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Tengah dalam status waspada banjir. Hal itu dilakukan karena intensitas curah hujan yang semakin tinggi yang diikuti meluapnya air di sejumlah sungai.
“Bila curah hujan semakin tinggi dan kawasan yang terkena banjir semakin meluas, status kami tingkatkan dari waspada menjadi siaga,” kata Kepala BPBD Kalimantan Tengah Syahril Tarigan, Jumat, 4 November 2016.
Menurut Syahril, status waspada banjir sudah ditetapkan sejak Kamis, 3 November 2016. Saat ini BPBD terus melakukan rapat koordinasi dengan instasi terkait guna mengetahui kesiapan dan peralatan yang diperlukan daam penanganan banjir. “Pada November ini tingkat curah hujan sudah di atas normal sehingga kemungkinan terjadinya banjir semakin besar,” ujarnya.
Syahril menjelaskan, saat ini banjir sudah melanda dua kabupaten, yakni Kabupaten Gunung Mas dan Kabupaten Pulang Pisau. Banjir di Kabupaten Gunung Mas menimpa sejumlah kecamatan akibat meluapnya Sungai Kahayan.
Banjir yang sudah berlangsung selama sepekan terakhir merendam ratusan rumah penduduk, juga sekitar 100 hektare sawah. Rencana penanaman padi yang seharus dilakukan Oktober lalu gagal dilakukan.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Gunung Mas Letus Guntur mengatakan, 97 hektare sawah di Kecamatan Rungan yang sedang ditanami padi terendam banjir. Begitu pula 10 hektare sawah di Kecamatan Tewang Pajangan. Dia mengkhawatirkan sawah yang terendam lebih banyak. Pihaknya belum menerima laporan dari seluruh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL). “Masih ada sejumlah PPL yang belum melaporkan kondisi di lapangan," ucapnya.
Letus Guntur mengatakan, para petani mengalami kerugian akibat sawahnya terendam banjir. Itu sebabnya Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Gunung Mas melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Provins Kalimantan Tengah guna membantu pengantian benih. “Kami sarankan kepada para petani menunda penanaman padi karena curah hujan sangat tinggi,” tuturnya.
Dia pun mengkhawatirkan kondisi cuaca yang tidak menentu akan mengganggu target produksi padi pada 2016. Itu sebabnya diupayakan segera melakukan penanaman padi di sejumlah kawasan yang belum dilanda banjir, seperti Tewah, Penda Pilang, dan Tumbang Tambirah.
KARANA WW
Baca juga:
Demo 4 November, Wiranto: Jangan Ganggu Saya
Diperiksa Senin Depan, Ahok Dipersilahkan Membawa Saksi
Demo 4 November, Istana Pastikan Akan Terima Demonstran