TEMPO.CO, Yogyakarta - Warga Kampung Legen Gatak, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, menyiapkan doa bersama untuk tetangga mereka, Sarjono, yang menjadi korban meninggal dalam kecelakaan bus di jalan tol Cipali, Kamis, 3 November 2016. Sarjono ikut rombongan anggota Front Pembelaan Islam asal Yogya yang akan berdemo di Jakarta, Jumat, 4 November 2016.
Dalam insiden itu dua warga dilaporkan tewas. Selain Sar,jono, 47 tahun, korban lain adalah Cipto Suwarno (63), warga RT 1/5 Desa Wirananggan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Sarjono memang warga kami," ujar Carik Desa Bangunharjo Sewon, Baron Nurcahyo saat dihubungi Tempo, Jumat, 4 November 2016.
Warga desa pun kini masih menanti kedatangan jenazah Sardjono.
"Kami akan gelar doa bersama, agar almarhum diterima di sisinya dan keluarga diberi ketabahan," ujarnya.
Baron menuturkan, tetangga selama ini tak mengetahui Sarjono merupakan anggota Front Pembela Islam (FPI). "Almarhum kami kenal sebagai kenek bus pariwisata, orangnya biasa saja, tapi soal organisasi yang diikuti di luar itu kami nggak tahu," ujarnya.
Tewasnya Sarjono sempat membingungkan sejumlah pihak. Karena identitas kartu tanda penduduk yang dibawanya tak sesuai dengan dirinya. "Almarhum kebetulan membawa KTP sepupunya, Subardjo, yang telah meninggal tiga tahun lalu," ujar Baron.
PRIBADI WICAKSONO