Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memupuk Toleransi Lewat Botram Pelajar Lintas Agama

image-gnews
Para siswa dan guru SMPN 1 Purwakarta, Jawa Barat, sedang menerima wejangan soal keragaman agama di dunia pendidikan dari Bupati Dedi Mulyadi, seusai melaksanakan salat dhuha bersama di masjid sekolah, Selasa, 1 Nopember 2016. Pemkab Purwakarta menyediakan fasilitas buat semua pelajar yang beragama resmi yang diakui pemerintah di setiap sekolah plus para guru ruhaninya.TEMPO/Nanang Sutisna
Para siswa dan guru SMPN 1 Purwakarta, Jawa Barat, sedang menerima wejangan soal keragaman agama di dunia pendidikan dari Bupati Dedi Mulyadi, seusai melaksanakan salat dhuha bersama di masjid sekolah, Selasa, 1 Nopember 2016. Pemkab Purwakarta menyediakan fasilitas buat semua pelajar yang beragama resmi yang diakui pemerintah di setiap sekolah plus para guru ruhaninya.TEMPO/Nanang Sutisna
Iklan

TEMPO.COJakarta - Ratusan pelajar sekolah dasar hingga sekolah menengah atas dan sederajat di Purwakarta, Jawa Barat, menghelat acara “Botram Pelajar Lintas Agama” di Bale Paseban, kompleks perkantoran Bupati Purwakarta, Rabu, 2 November 2016. Botram adalah tradisi makan bersama dengan tetangga dalam masyarakat Sunda. 

Para murid beragama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan Kong Hu Chu itu berpakaian khas agama masing-masing. Sebelum botram dimulai, mereka menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, lalu berdoa bersama sesuai agama masing-masing.

Selanjutnya, mereka makan bersama dengan menu tradisional khas Purwakarta, sate maranggi. Pelajar berbeda agama dan beda sekolah itu saling menyuapi. "Sikap toleran di antara pelajar Purwakarta sudah terpupuk dengan baik," kata Ketua Satuan Tugas Toleransi Kabupaten Purwakarta Jhon Dhin.

Jhon, penggagas botram, mengaku sangat terharu sekaligus gembira menyaksikan keakraban yang terbangun dalam acara itu. Mereka akrab, bercengkerama, bersenda gurau, dan saling menyuapi, sudah seperti keluarga sendiri. "Tepat, seperti nilai-nilai yang terkandung di balik botram yang diajarkan orang tua Sunda baheula (leluhur)." 

Hal yang ingin dibangun dalam helatan santai itu, kata Jhon, adalah agar pendidikan toleransi berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat tertanam sejak dini. Ia membantah tudingan sebagian orang yang menyatakan bahwa Botram Pelajar Lintas Agama menjadi ajang tukar-menukar akidah. "Tuduhan itu sangat tendensius."

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan dari acara botram diharapkan memunculkan gagasan baru yang disebut pelajar Relawan Toleransi, yang bertugas memelihara keanekaragaman agama dan budaya di sekolah masing-masing. “Makan bersama bahkan saling menyuapi, sehingga keberagaman dan keberagamaan bisa tercipta dari lingkungan sekolah. Itu pelajaran toleransi,” ujar Dedi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pegiat toleransi, Denny Siregar, yang hadir dalam acara itu, mengatakan toleransi tingkat tinggi sudah terbangun di kalangan pelajar Purwakarta. "Ini layak dijadikan role model di tingkat nasional." 

Menurut penulis buku Tuhan Dalam Secangkir Kopi itu, di Nusa Tenggara Timur, kiai dan pastor mampu hidup berdampingan dan memberikan ajaran toleransi kepada masyarakat. Namun yang terjadi di Purwakarta, menurut dia, lebih dahsyat lagi. “Aura toleransi ini harus menyebar ke seluruh Indonesia.”

Di NTT, kata Denny, karena muslim minoritas, mereka ikut yang mayoritas. Namun, di Purwakarta, dengan mayoritas muslim, ternyata suasana toleransi lebih baik.

Lagata Tri Dewi, siswa kelas XI SMAN Campaka, pemeluk Buddha, mengaku merasakan adanya kedamaian dan keakraban luar biasa yang terbangun dalam acara botram. Ia mengaku bangga menjadi pelajar Purwakarta yang bisa memelihara damai di antara umat beragama sejak dini. “Kami minoritas diberikan ruang yang sama dengan mayoritas.”

NANANG SUTISNA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

13 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.


Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Suasana Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Senin, 25 Oktober 2021. Terowongan yang dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2 menelan dana sebesar Rp 37,3 miliar. TEMPO/Syara Putri
Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.


Dana Abadi Pesantren Merupakan Hasil Perjuangan PKB

27 Oktober 2023

Dana Abadi Pesantren Merupakan Hasil Perjuangan PKB

Program Dana Abadi Pesantren sudah berjalan selama 2 tahun dan sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh pondok-pondok pesantren.


Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Wali Kota Tangerang Selatan bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan meresmikan dua Markas Koramil, Selasa 30 Mei 2023. Foto TEMPO/Muhammad Iqbal
Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.


Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.


Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Menikmati pemandangan indah di pinggir danau venue dayung, Jakabaring Sport City. Disini pengunjung dapat pula olahraga jogging sore sembari ngabuburit. TEMPO/Parliza Hendrawan
Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.


Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berfoto bersama dengan pengurus BEM PTNU Se-Nusantara di Jakarta, Rabu (15/2/23).
Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.


Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.


586 Kendaraan Dinas Pemkab Ponorogo Menunggak Pajak Tahunan

19 Januari 2023

Ilustrasi kendaraan dinas Pemkab Ponorogo. (Foto: ANTARA/HO - SDP)
586 Kendaraan Dinas Pemkab Ponorogo Menunggak Pajak Tahunan

Polda Jawa Timur (Jatim) melaporkan ada ratusan kendaraan dinas milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo yang menunggak pajak tahunan


Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum menghadiri Pengukuhan Pengurus Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu, (16/11).
Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.