TEMPO.CO, Jakarta -Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab mengatakan Demo pada Jumat, 4 November, bukanlah aksi yang digerakkan oleh partai politik atau organisasi kemasyarakatan tertentu. Menurut dia, kekuatan partai politik atau ormas tak akan bisa menggerakkan masyarakat yang mencapai ratusan ribu orang.
"Ormas dan parpol tidak mungkin bisa gerakin orang sebanyak ini, ini gerakan illahi," kata Rizieq saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa 1 November 2016.
Rizieq menilai kalau aksi pada 4 November nanti, bukanlah aksi anti etnis tertentu atau anti agama tertentu, melainkan penegakan hukum. Bagi Rizieq, tuntutannya hanyalah membawa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dinilai menistakan agama ke pengadilan.
Sementara Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir mengatakan tak ada dana dari organisasi tertentu untuk membiayai demo pada 4 November nanti. Malahan, kata dia, masyarakat sukarela menyisihkan uangnya untuk aksi.
VIDEO: Prabowo Berharap Demo 4 November Damai
VIDEO: Panglima TNI Siap Back Up Kepolisian Amankan Demo 4 November
Menurut Bachtiar, semua dibayar memakai uang sendiri, dan semua bekerja di lapangan secara bersama-sama. Dari mulai mobil ambulans sampai logistik lainnya berupa makanan, semua dibiayai oleh masyarakat. "Subsidi dari rakyat," kata dia.
Namun Bachtiar mengungkapkan, jika tak ada hasil memuaskan yang didapat dari aksi pada 4 November maka mereka akan menginap. Salah satu lokasi yang akan menjadi tempat lokasi menginap yakini gedung parlemen.
Menurut Rizieq Shihab, aksi menginap di parlemen ini juga untuk menuntut diselenggarakannya Sidang Istimewa MPR, karena Presiden dianggap melindungi orang yang bersalah yaitu Gubernur DKI. "Kami minta Sidang Istimewa MPR."
DIKO OKTARA