TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsudin, mengatakan pernyataan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyinggung surat Al-Maidah ayat 51 dalam pidatonya di Kepulauan Seribu adalah penistaan terhadap Islam.
"Kalau saya berpendapat begitu karena beliau memberikan judgement atau penilaian terhadap pemahaman kelompok tertentu atas agamanya," ujar Din Syamsudin setelah membuka World Peace Forum di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 1 November 2016.
Baca Juga
Dikabarkan Wafat, Habibie Sedang Jalan-jalan di Jerman
Sandiaga Klaim Harga 4 Mobilnya di Bawah Rp 300 Juta
Ahok tengah menjadi sorotan karena diduga menistakan agama Islam saat berpidato di Kepulauan Seribu, akhir September lalu. Dalam kesempatan itu, ia meminta warga untuk tidak mau dibohongi orang yang menggunakan surat Al-Maidah untuk menyerangnya.
Surat itu kerap ditafsirkan muslim untuk tidak memilih pemimpin nonmuslim. Hal tersebut memicu reaksi berantai, dari peringatan dari Majelis Ulama Islam sampai rencana demo besar yang diprakarsai Front Pembela Islam di depan Istana Kepresidenan pada Jumat nanti, 4 November 2016.
FPI beranggapan bahwa Ahok benar menistakan agama dan patut dihukum berat oleh kepolisian. Namun, menurut Din, meskipun Ahok memang benar menistakan agama, bukan berarti Ahok tidak bisa dimaafkan. Ia berkata, Ahok sudah meminta maaf.
Simak Pula
Menjelang 4 November, Kapolda Metro Keluarkan Maklumat
Fadli Zon Surati Presiden tentang Aksi 4 November, Ini Isinya
Din mengatakan sebaiknya Ahok dimaafkan karena Islam mengajarkan nilai saling memaafkan. “Urusan proses hukum, ya itu urusan negara. Saya sudah dengar dari Bapak Kapolri akan diproses, ya sudah tinggal ditunggu saja. Jangan buat persoalan baru.”
Ditanyai apa tanggapannya tentang demo besar yang akan meminta Ahok dihukum berat, Din mengatakan demo itu hal yang wajar. Sejumlah warga, kata dia, merasa aspirasinya belum didengarkan. Karena itu, sebaiknya pemerintah merespons apa yang dikeluhkan.
"Pihak ketiga enggak perlu ikut bermain di situ. Ringkasnya, tanggal 1-3 ini upayakan jangan sampai muncul isu-isu pemicu perpecahan dan upayakan demo nanti tidak berujung kekerasan," kata Din Syamsuddin.
ISTMAN M.P.
Baca Juga
Sebelum Berseteru, Jupe Mengaku Tempat Curhat Nikita Mirzani