TEMPO.CO, Timika - Pesawat DHC4 Carobou PK-SWW milik Pemerintah Kabupaten Puncak, Papua, ditemukan dalam kondisi hancur di perbatasan antara Jila dan Ilaga. Pesawat yang dinyatakan hilang 31 oktober 2016 diduga menabrak gunung pada ketinggian sekitar 12.800 kaki.
Kepala Kantor SAR Timika Makhfud selaku koordinator pencarian mengatakan pesawat DHC4 itu ditemukan oleh awak pesawat Trigana Air PK-YRF yang dipiloti kapten Sormin pada Selasa pagi, 1 November 2016, sekitar pukul 06.30 WIT. Pesawat DHC4 itu terlihat berada di posisi 04.06'48 bujur barat dan 137.38'88 bujur timur. Lokasi itu sekitar 6 mil dari Ilaga dan 9 mil dari Jila.
"Lokasi itu lebih dekat ke Ilaga dibandingkan ke Jila. Kondisi pesawat hancur. Sedangkan kondisi kru pesawat belum bisa kami pastikan. Mudah-mudahan ada keajaiban," kata Makhfud.
Makhfud belum bisa memastikan apakah pesawat itu menabrak Gunung Gergaji di wilayah perbatasan Kabupaten Mimika dengan Kabupaten Puncak. "Nama gunungnya saya tidak tau persis," ujar Makhfud.
Sepuluh orang tim Emergency Response Grup (ERG) PT Freeport Indonesia mengevakuasi jenazah empat kru pesawat DHC4 turbo Caribou PK-SWW dari lokasi jatuhnya pesawat itu pada ketinggian 12.800 kaki ke Jila.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Mimika John Rettob di Timika mengatakan dari laporan yang diterima, tiga jenazah sudah dievakuasi ke Jila menggunakan helikopter Airfast. "Sekarang tim ERG PT Freeport sedang mengevakuasi satu jenazah terakhir ke Jila. Nanti dari Jila, semua jenazah akan dibawa ke posko SAR di Bandara Timika untuk selanjutnya dibawa ke RSUD Mimika guna dilakukan proses identifikasi," kata John.
Ia memastikan seluruh kru pesawat DHC4 PK-SWW turbo Caribou milik Pemerintah Kabupaten Puncak tersebut meninggal. "Semua kru meninggal. Kondisi jenazah sebagian tidak utuh, mudah-mudahan nantinya bisa diidentifikasi," ujarnya.
Guna mendukung proses identifikasi jenazah kru pesawat Caribou tersebut, saat ini sejumlah personel Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Papua sudah berada di Bandara Mozes Kilangin, Timika.
Pesawat DHC4 PK-SWW turbo Caribou tersebut hilang kontak sejak Senin pagi, 31 Oktober 2016, dalam penerbangan dari Bandara Mozes Kilangin, Timika, menuju Bandara Aminggaru, Ilaga.
Pesawat buatan 1972 dari negara Kanada itu dioperasikan oleh Asosiasi Penerbangan Pilot Indonesia. Pesawat tersebut dipiloti kapten Fahmi Parhat, 56 tahun, dengan kopilot R. Fendy Ardianto (38), Steven David Basari (35) selaku EOB, dan Endri Baringin Sakti P. (40) selaku FOO. Pesawat itu dilaporkan mengangkut 3,1 ton bahan bangunan.
ANTARA