TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia(PITI) Anton Medan menyampaikan kegelisahan masyarakat terkait rencana demo penolakan penistaan agama, pada Jumat, 4 November 2016, kepada Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan.
"Salah satu kegelisahannya khawatir adanya makar," kata Anton Medan di Jakarta, Senin, 31 Oktober 2016.
Baca Juga:
Anton mengaku telah menyampaikan kekhawatiran masyarakat tentang indikasi muncul kerusuhan seperti peristiwa pada 1998 kepada pimpinan Polda Metro Jaya.
Baca juga: Demo 4 November, Polda Metro Jaya Siapkan 7.000 Personel
Pria bernama asli Ramdhan Effendi itu meminta jaminan keamanan kepada Kapolda Metro Jaya dan jajarannya agar mengawal dan mengamankan aksi anggota organisasi massa keagamaan tersebut.
Anton tidak mengharapkan aksi demontrasi tersebut berujung terjadi kerusuhan atau mengintimidasi kelompok tertentu.
Simak pula: Kabar Kerusuhan 4 November, Mabes Polri: Itu Hoax
Namun Anton meyakinkan aparat kepolisian akan mampu mengawal dan mengamankan aksi penolakan penistaan agama itu sehingga tidak akan terjadi kerusuhan.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya memastikan tidak ada perintah tembak di tempat terhadap massa pengunjuk rasa yang menolak penistaan agama.
Bahkan anggota Polri yang mengawal dan mengamankan aksi mengedepankan persuasif dan dilarang membawa peluru tajam.
ANTARA
Baca juga:
Didemo Besar-besaran pada 4 November, Ahok: Saya Ikhlas
Ini Isi Pembicaraan Jokowi dan Prabowo di Hambalang
Unjuk Rasa 4 November, Banser Manado Berangkat ke Jakarta