TEMPO.CO, Bengkulu - Dua siswi SMA Negeri 2 Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, Yoravika Dwiwibangga dan Darma Gusti Lestari, meracik kue berbahan baku cangkang keong emas dan cangkang telur. Bukan saja enak, kue itu juga berkhasiat sebagai obat mencegah penyakit osteoporosis.
Menurut Yoravika, cangkang keong emas dan cangkang telur mengandung sejumlah bahan yang bermanfaat mencegah osteoporosis, seperti kalsium oksida dan zat kapur. “Sangat baik untuk obat mencegah penyakit osteoporosis,” katanya, Kamis, 27 Oktober 2016.
Yoravika menjelaskan, ia bersama Darma Gusti Lestari mendapatkan ide membuat kue dengan bahan cangkang keong emas dan cangkang telur berdasarkan studi pustaka dan informasi di Internet. Proses percobaan pembuatan kue itu dilakukan selama kurang-lebih empat bulan.
Yoravika menguraikan cara membuat kue itu. Cangkang keong emas dan cangkang telur dibersihkan dan direndam dengan air panas. Tujuannya agar daging dan cangkang terpisah. Setelah terpisah, cangkang kembali direndam dengan air selama enam jam.
Tahap berikutnya, cangkang direndam kembali dengan air jeruk selama enam jam. Setelah itu, cangkang dikeringkan untuk bisa ditumbuk menjadi tepung. Tepung cangkang dicampur dengan bahan-bahan pembuatan kue, seperti tepung terigu, sagu, maizena, telur, gula pasir, dan backing soda. “Siap diolah menjadi kue,” ujar Yoravika.
Hasil karya Yoravika dan Darma Gusti itu menyabet medali emas dalam Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) kategori gagasan boga di Bandung pada September 2016.
Yoravika mengatakan kue ciptaannya bersama Darma Gusti belum diproduksi secara massal. Keduanya masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut oleh Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan. Namun hasil karya itu sudah mendapat respons yang baik dari masyarakat Bengkulu Selatan. "Kuenya sudah bisa dimakan dan kami pastikan aman,” ucapnya.
Sebelumnya, Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud mengatakan kue hasil karya Yoravika dan Darma Gusti akan dijadikan produk andalan daerah. Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan akan memberi dukungan untuk segala proses agar kue itu layak dikonsumsi dan diproduksi secara massal. "Ini temuan luar biasa.”
PHESI ESTER JULIKAWATI