TEMPO.CO, Bandung - Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung, Senin, 24 Oktober 2016, sekira pukul 12.00, membuat Jalan DR Djundjunan atau yang dikenal dengan nama Jalan Pasteur, yang selama ini menjadi salah satu urat nadi Kota Bandung, terendam air setinggi 1,5 meter, tepat di depan Bandung Trade Center (BTC).
Aldi Ramdani, petugas parkir BTC, mengatakan air banjir mulai naik pukul 12.15 saat hujan deras mulai turun. Menurut dia, air masuk dari jalur seberang (jalan dari Jalan tol Pasteur ke Bandung) karena kondisi jalan di depan BTC yang memang miring.
"Tingginya sepinggang. Jadi air dari seberang jalan masuk ke sini. Di sini air tidak tertampung karena selokannya juga penuh," ujar Aldi di lokasi, Senin siang. Aldi menambahkan, ketinggian air bertahan hingga dua jam lamanya. Air baru surut pukul 14.15. "Mobil ada lebih dari lima (unit) terjebak. Mogok karena airnya tinggi."
Aldi menjelaskan, Jalan Pasteur memang biasa tergenang banjir. Namun, dari pengalamannya, baru kali ini air mencapai ketinggian 1,5 meter. "Tidak pernah separah ini," tuturnya.
Dihubungi melalui ponselnya, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung Iskandar Zulkarnaen menjelaskan, tidak hanya di Pasteur, pada waktu yang sama, banjir juga menggenangi Jalan Pagarsih. "Banjirnya akibat luapan Sungai Citepus. Hujan cukup besar di atas, seperti di Lembang. Jalur-jalur yang terdampak ada di Pasteur, Pagarsih, Sukamulya," ucapnya.
Zul memastikan air di Pasteur dan Pagarsih sudah mulai surut dan bisa kembali dilewati kendaraan setelah tim gorong-gorong dan tim reaksi cepat DBMP Kota Bandung diterjunkan. Tim-tim tersebut akan standby khawatir hujan kembali turun.
"Biasanya kita mengeruk (gorong-gorong) dua minggu sekali. Harusnya masuk jadwal, tapi sekarang keburu datang hujan," katanya. Zul menjelaskan, ketinggian air di sejumlah titik memang cukup memprihatinkan. "Ketinggiannya sampai 1 meter."
PUTRA PRIMA PERDANA