TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, sejumlah perusahaan asal Amerika Serikat berkunjung ke Istana Kepresidenan. Mereka menjajaki kemungkinan kerja sama baru dengan Indonesia.
"Sebenarnya mendiskusikan kesempatan (kerja sama) secara umum. Kami jelaskan apa yang sudah kami lakukan dan apa yang bisa dilakukan perusahaan-perusahaan Amerika di Indonesia," kata Wakil Duta Besar Amerika Serikat untukl Indonesia Brian McFeeters saat dicegat awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis, 20 Oktober 2016.
Brian mengatakan perusahaan-perusahaan AS yang menjajaki kerjasama baru dengan Indonesia melingkupi berbagai sektor. Ada dari sektor sumber daya energi hingga teknologi. Dan, mereka akan merasa terhormat apabila kerjasama baru itu bisa terwujud.
Hal senada disampaikan oleh Chief Executive Officer dan Presiden US-ASEAN Business Council Alex Feldman. Ia mengatakan kerjasama baru ini tidak hanya untuk kepentingan Amerika Serikat, tetapi juga kepentingan usaha-usaha di Indonesia terutama UKM.
Menurutnya, jika kerjasama ini terbentuk, bisa memicu pertumbuhan usaha-usaha di Indonesia. Sebagai contoh, UKM dengan bantuan teknologi dari Amerika bisa berkembang lebih pesat dibanding kondisi normal. Dan, hal itu pada akhirnya bisa menstimulus pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik.
Baca Juga:
Perihal kerjasama di sektor apa saja yang akan terealisasi, Alex enggan menjelaskan secara spesifik. Menurut dia, semua masih dalam lingkung pembahasan lebih lanjut.
Ditanyai apakah yang dibahas termasuk kerjasama di bidang maritim atau migas, Alex kembali enggan memberikan jawaban jelas. Terkait maritim, ia hanya mengatakan bahwa Amerika Serikat mendukung upaya Indonesia membuktikan kedaulatan perairannya. Sementara itu, soal migas, ia hanya berkata bahwa jelas ada perusahaan Amerika yang bergerak di bidang migas.
Tiap tahun, kata Alex, ia ditanya soal komitmen investasi di Indonesia. "Yang ada sekarang masih berjalan baik dan tak ada hal yang bisa kami umumkan, kecuali ada rencana pembangunan pusat riset dan pengembangan serta inkubator oleh perusahaan teknologi AS," ujarnya.
ISTMAN MP