TEMPO.CO, Tegal - Puluhan murid Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Karangjambe, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, diduga menjadi korban tindak kekerasan seksual. Mirisnya, pencabulan ini diduga dilakukan guru mereka sendiri, yang berinisial EA. Dugaan pencabulan itu terungkap setelah para murid ramai-ramai melapor kepada orang tua mereka.
Salah satu korban adalah DN. Bocah 9 tahun ini mengaku diraba pada bagian vitalnya saat mengikuti pelajaran bahasa Inggris yang diampu EA awal September lalu. DN saat itu langsung melaporkan peristiwa tersebut kepada orang tuanya. Orang tua DN lantas mendatangi sekolah dan memprotes tindakan sang guru. “Awalnya sih DN pulang sekolah lalu di-giniin (diraba) sama gurunya, dipangku juga,” kata Risnawati, orang tua DN.
Baca Juga
Korban Dimas Kanjeng Ketakutan: dari Pengepul hingga Sultan
Nasib Penjual Teh Berubah Setelah Fotonya Viral di Medsos
Dugaan pencabulan yang dialami DN ternyata dirasakan pula oleh murid-murid lain. Para orang tua pun geram dengan perilaku EA dan meminta sekolah memberhentikannya. Selain itu, para orang tua melapor ke Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), sebelum akhirnya melapor ke kepolisian. “Melapor ke polres baru dua pekan lalu,” ujar Risnawati.
Komnas PA langsung turun tangan menangani kasus ini. Rombongan yang dipimpin Ketua Arist Merdeka Sirait ini mendatangi korban, Rabu, 19 Oktober 2016. Kedatangan Komnas PA ke Tegal untuk mengorek informasi langsung dari korban. Komisi juga meminta klarifikasi dari pihak sekolah. “Ini tindak lanjut dari laporan yang kami terima. Kami ingin mendapat informasi dari guru-guru sebelum kami ke kepolisian," tutur Arist Merdeka.
Pimpinan Komnas PA meminta aparat kepolisian menangkap pelaku dan menyelidiki kasus tersebut. Sebab, menurut Arist Merdeka, berdasarkan temuan Komnas PA, kasus ini sudah memenuhi syarat dan memiliki alat bukti yang cukup untuk dinaikkan ke tahap penyidikan. "Pelaku ini sebenarnya sudah harus ditahan dan diproses hukum,” Arist Merdeka menegaskan.
Baca Juga
Hasil Tes DNA, Gatot dan Anak CT 99 Persen Identik
Trump Bakal Bawa Adik Tiri Obama, Clinton Bawa Dua Miliarder
Ketua komite sekolah setempat, Sugiharto, mengatakan awalnya dia tidak percaya tindakan EA yang tega mencabuli muridnya sendiri. Namun, setelah pihaknya meminta keterangan dari para murid, ternyata benar. “Awalnya saya tidak langsung percaya. Sebab, siapa tahu ada wali murid yang punya sentimen pribadi dengan guru. Namun, setelah kami cek, ternyata bukan hanya satu orang, tapi sampai 25 orang," ucapnya.
Sugiharto sudah mengklarifikasi kepada EA. Hasilnya, EA mengakui perbuatannya. Saat itu EA sempat meminta kepada Sugiharto untuk tidak meneruskan kasus ini ke jalur hukum. “Kami tidak bisa karena orang tua murid terus mendesak kasus ini diproses secara hukum,” tuturnya. Atas desakan orang tua murid saat itu, guru EA saat ini sudah tidak lagi mengajar di sekolah tersebut. Hingga saat ini, EA belum bisa dimintai konfirmasi.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ
Simak Pula
Mantan Penasehat Padepokan Dimas Kanjeng Tertipu Rp 35 M
Messi Borong Tiga Gol, Barcelona Cukur Manchester City 4-0