Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Butuh Tambahan Kawasan untuk Lepasliarkan Orang Utan

image-gnews
Orangutan menikmati pisang dan susu saat feeding time oleh petugas dari Orangutan Foundation International dikawasan Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, 04 Desember 2015. Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) merupakan salah satu taman nasional model yang diprioritaskan untuk dikelola dengan karakteristik potensi kawasan. TEMPO/Nurdiansah
Orangutan menikmati pisang dan susu saat feeding time oleh petugas dari Orangutan Foundation International dikawasan Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, 04 Desember 2015. Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) merupakan salah satu taman nasional model yang diprioritaskan untuk dikelola dengan karakteristik potensi kawasan. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Samarinda - Chief Executive Officer Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Kalimantan Janmartin Sihite mengatakan diperlukan tambahan luas kawasan hutan restorasi sebagai tempat untuk melepasliarkan orang utan Kalimantan (Pongo pygmaeus morio). “Kita butuh tambahan sekitar 30 ribu hektare,” ujarnya, Rabu, 19 Oktober 2016.

Menurut Janmartin, lahan yang dibutuhkan itu berupa kawasan bekas hak pengelolaan hutan (HPH). Letaknya bersebelahan dengan kawasan restorasi saat ini. “Kami berharap Gubernur Kalimantan Timur dan pemerintah pusat memberikan izin untuk dijadikan kawasan hutan restorasi,” ujarnya.

Kemarin lima ekor orang utan dilepasliarkan ke habitatnya di Hutan Restorasi Kehje Sewen di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Lima ekor orang utan sebelumnya sudah mendapat perawatan dan sekolah di BOSF Samboja. Orang utan jantan dan betina itu masing diberi nama J-lo, 10 tahun, Saprol (11), Rafli (24), Jamur (22), dan Kent (18).

Acara pelepasliaran lima ekor orang utan itu dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak. Secara keseluruhan, mereka sudah melepasliarkan 49 ekor orang utan di Hutan Restorasi Kehje Sewen. Sampai akhir 2016, ditargetkan dilepasliarkan 250 ekor orang utan.

Janmartin mengatakan, dari lima ekor orang utan itu, empat di antaranya baru dilepasliarkan. Orang utan bernama Kent sebelumnya pernah dilepasliarkan, tapi gagal dan harus kembali masuk Pusat Rehabilitasi BOSF Samboja.

Hutan Kehje Sewen merupakan hutan restorasi dari HPH yang dikuasai PT Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (PT RHOI), anak usaha BOSF Samboja. Mereka menguasai lahan seluas 86.400 hektare. Kawasan itu diubah menjadi kawasan habitat orang utan. Namun masih diperlukan penambahan luas agar orang utan bisa hidup lebih leluasa. “Seekor orang utan membutuhkan wilayah yang menjadi daya jelajahnya mencapai 100 hektare," ucap Janmartin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

FIRMAN HIDAYAT

Baca juga:
Gempa 6,5 SR Guncang Subang Pagi Ini
Polri dan TNI Dapat Hibah Miliaran, Ini Penjelasan Ahok
PNS Ini Tetap Digaji Rp 53 Juta per Bulan meski Telah Di-PHK

 


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jumlah Titik Panas di Kaltim Tambah saat Wilayah Lain Mulai Hujan

31 Oktober 2023

Petugas gabungan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, memadamkan karhutla di Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam pada 31 Juli 2023. (ANTARA/HO Pusdalops BPBD Kabupaten PPU)
Jumlah Titik Panas di Kaltim Tambah saat Wilayah Lain Mulai Hujan

BMKG Stasiun Balikpapan mendeteksi sebanyak 462 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga semua pihak diminta waspada.


5 Makanan Khas Kota Samarinda yang Patut Dicoba

7 Juni 2023

Amplang ikan, camilan gurih dari Balikpapan. Berbahan ikan pipih alias ikan belida, ditambah telur dan tepung. (TEMPO/Rita Nariswari)
5 Makanan Khas Kota Samarinda yang Patut Dicoba

Makanan khas kawasan Kota Samarinda merupakan perpaduan cita rasa Indonesia dan budaya lokal yang kaya.


3 Destinasi Wisata di Kota Samarinda, Bisa Menyusuri Sungai Mahakam

7 Juni 2023

Jembatan Repo-repo yang melintas di atas Sungai Mahakam membuat wisatawan mudah berkunjung ke Pulau Kumala. Foto: Danispro
3 Destinasi Wisata di Kota Samarinda, Bisa Menyusuri Sungai Mahakam

Terletak di tepi Sungai Mahakam, Kota Samarinda memancarkan pesona dengan keindahan alamnya, mulai dari hutan hujan tropis hingga warisan budaya.


6 Destinasi Wisata di Kota Samarinda yang Beragam

31 Oktober 2022

Jembatan Repo-repo yang melintas di atas Sungai Mahakam membuat wisatawan mudah berkunjung ke Pulau Kumala. Foto: Danispro
6 Destinasi Wisata di Kota Samarinda yang Beragam

Samarinda memiliki wilayah 783 km persegi dengan kondisi geografi daerah berbukit berketinggian antara 10 sampai 200 meter dari permukaan laut.


5 Keunikan Kota Samarinda

31 Oktober 2022

Salah satu kelompok mode dan pecinta batik Kaltim menampilkan modifikasi kain batik bermotif dayak pada saat karnaval dalam rangka HUT Kota Samarinda ke 342  di salah satu ruas jalan protokol di Samarinda, Kaltim, Minggu (24/1). ANTARA/Julipardiansya
5 Keunikan Kota Samarinda

Samarinda memiliki wilayah seluas 783 km persegi dengan kondisi geografi daerah berbukit berketinggian antara 10 sampai 200 meter dari permukaan laut.


Bahlil: Kalau Perusahaan Tak Perhatikan Lingkungan, Izin Berpeluang Dicabut

11 Januari 2022

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 8 Juni 2021. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Bahlil: Kalau Perusahaan Tak Perhatikan Lingkungan, Izin Berpeluang Dicabut

Bahlil mengapresiasi masukan dan saran dari berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengingatkan tentang isu lingkungan.


Kota Samarinda Dikepung Banjir

18 Oktober 2021

Pengendara mendorong motornya untuk menerobos banjir di kawasan Simpang Lembuswana, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Senin, 10 Juni 2019. Banjir merenam sejumlah ruas jalan utama dan beberapa kawasan di Kota Samarinda. ANTARA
Kota Samarinda Dikepung Banjir

Banjir ini bahkan melumpuhkan jalur Samarinda-Bontang karena banyaknya kendaraan yang tidak bisa melintas.


Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen

19 Agustus 2020

Bayi orangutan di Taman Safari Prigen Pasuruan Jawa Timur, Rabu 19 Agustus 2020. (Antara Jatim/Taman Safari Prigen/IS)
Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen

Orangutan dimanapun berada dicemaskan terdampak pandemi Covid-19 pada manusia.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia

14 Juli 2020

Staf dari National University Singapore (NUS) saat pertama kali menangkap Bathynomus raksasa saat ekspedisi (South Java Deep Sea) SJADES 2018 bersama Lembnaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Kredit: SJADES 2018
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia

Darth Vader Isopod ini ditemukan dalam survei pengambilan sampel laut dalam Ekspedisi Biodiversitas Laut Dalam Selatan Jawa.


Bayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin

14 Juli 2020

Misran, warga Desa Kandan Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, menyerahkan bayi orangutan yang ditemukannya saat memancing di Sungai Mentayan kepada Komandan Jaga BKSDA Kalteng Pos Sampit, Muriansyah, Senin 13 Juli 2020. ANTARA/HO
Bayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin

Bayi orangutan berjenis kelamin jantan, usianya diperkirakan sekitar dua bulan. Kondisinya sehat.