TEMPO.CO, Jakarta - Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) menggelar peringatan hari pengentasan kemiskinan yang jatuh pada Senin, 17 Oktober 2016. Dalam acara itu, FPCI mengundang para pembuat kebijakan dan tokoh masyarakat untuk menyerukan kebijakan-kebijakannya dalam mengurangi kemiskinan dan ketimpangan.
Pendiri FPCI Dino Patti Djalal mengatakan, generasi saat ini berpotensi menjadi generasi pertama yang bisa menghapuskan kemiskinan. "Saat ini, kemiskinan telah jauh menurun, menjadi 17 persen. Targetnya, kemiskinan terhapus pada 2030," ujarnya dalam konferensi pers sebelum acara Supermentor 2016 di Djakarta Theater XXI, Jakarta Pusat.
Dalam beberapa tahun terakhir, menurut mantan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu, sebanyak 1,1 miliar orang terangkat dari kemiskinan yang ekstrem. "Saya yakin, ke depan, 800 juta orang lagi bisa kita angkat dari kemiskinan yang ekstrem," ujar Dino yang pernah menjadi Wakil Menteri Luar Negeri di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Baca: Jonan-Arcandra Potong Cost Recovery Eksplorasi Migas
Dalam acara tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga akan hadir. Rencananya, Sri Mulyani akan memaparkan upaya-upaya pemerintah untuk menjawab persoalan ketimpangan di Indonesia, termasuk di dalamnya belanja pemerintah dalam program-program bantuan sosial yang khusus ditujukan untuk masyarakat yang kurang mampu.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, juga mengajak para kaum muda untuk berperan aktif dalam memerangi ketimpangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi. "Saya tantang anda menggunakan keahlian anda untuk menjadi bagian dari pengubah keadaan di generasi anda dan membantu mengakhiri kemiskinan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Dunia Rodrigo Chaves akan mengungkapkan temuan-temuan terbarunya yang menggarisbawahi pentingnya pengurangan ketimpangan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. “Laporan itu menunjukkan bahwa dunia sedang membuat kemajuan ke arah tujuan pengentasan kemiskinan," tuturnya.
Simak: Kesal dengan Ayu, Dewi Perssik Ancam Bongkar Shaheer Sheikh
Adapun Reza Rahadian yang merupakan SDGs Mover untuk United Nation Development Program (UNDP) akan membagi pengalamannya berkampanye untuk menyediakan pompa air berenergi matahari di Nusa Tenggara Timur. "Daerah ini memang jauh sekali dari sejahtera. Dan yang ditemukan, akses utama yang paling dibutuhkan masyarakat adalah listrik," paparnya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI