TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto, membuka kegiatan "Pelatihan Penyidikan dan Sistem Laporan Tindak Pidana Pemilihan Tahun 2017" di Aula Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Oktober 2016.
Peserta pelatihan sebanyak sekitar 370 polisi reserse dari kantor kepolisan daerah dan kepolisan resor di Indonesia, yang daerah asalnya mengikuti pemilihan kepala daerah 2017.
Para polisi ini akan turut mengamankan pilkada bersama-sama dengan Badan Pengawas Pemilu dan jaksa. Ari Dono memberikan pesan kepada para polisi itu. Dia meminta mereka mewaspadai politik uang, yang kerap terjadi dalam pemilihan umum.
"Penyidik Polri jangan ikut masuk dalam permainan money politic pasangan calon. Pegang teguh kebenaran materil," ujar Ari. Dia menyampaikan pesan Kepala Polri bahwa polisi tidak boleh sekali-kali melibatkan diri dalam politik praktis.
Ari juga mengingatkan para polisi untuk bersikap netral. Dia memberi pesan kepada polisi agar selalu mempedomani aturan hukum. "Betul-betul dibaca (undang-undang), jangan menunggu ada kejadian baru dicari aturannya," ujar dia. "Pada saat duduk di Sentra Gakkumdu, baca undang-undang."
Dia juga menghimbau para reserse mengadakan pertemuan secara rutin dengan pengawas pemilih, penyidik, dan jaksa. "Terus tingkatkan sinergitas dalam forum Sentra Gakkumdu," kata dia. Ari juga meminta polisi melaporkan setiap perkembangan dan kejadian-kejadian dengan memanfaatkan sistem online yang telah tersedia. Dia juga meminta penyidik lebih humanis.
Ari berharap tahapan pilkada 2017 lancar dan situasi keamanan kondusif. "Yang akhirnya terpilih kepala daerah yang memiliki integritas sebagaimana yang diharapkan bersama," kata Ari.
Dia menjelaskan pemilihan kepala daerah serentak di tahap kedua ini terdiri dari 110 daerah pemilihan. Daerah itu antara lain 7 daerah pemilihan tingkat provinsi, 76 kabupaten, dan 18 daerah tingkat kota.
REZKI ALVIONITASARI