TEMPO.CO, Surabaya - Kabupaten Sampang banjir lagi. Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul mengatakan penyebabnya adalah hujan deras sejak Senin lalu, 10 Oktober 2016, yang mengakibatkan Sungai Kemuning meluap pada Selasa, 11 Oktober malam, sekitar pukul 23.30 WIB.
"Banjir akibat hujan deras sejak Senin lalu," kata Syaifullah saat dihubungi Tempo, Rabu, 12 Oktober 2016.
Dia mengkawatirkan banjir kemungkinan akan semakin parah karena kondisi laut sedang pasang. "Saya belum tahu banjir ini akan surut kapan," ujarnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Sudharmawan menuturkan banjir telah merendam tujuh desa dan tiga kelurahan. Ketujuh desa yang terendam itu adalah Desa Banyumas, Desa Pangelen, Desa Panggung, Desa Gunung Maddah, Desa Kemuning, Desa Tanggumung, dan Desa Pasean.
Sedangkan empat kelurahan yang terendam, yaitu Kelurahan Dalpenang, Kelurahan Rongtengah, Kelurahan Gunung Sekar, dan Keluarahan Karang Dalem. "Ketinggian air rata-rata 60-120 sentimeter," ucapnya.
Baca juga:
Tragis, Bocah 3 Tahun Ini Tewas Tertimpa Pintu Geser di Mal
Disebut Penipu oleh Reza, Gatot Brajamusti Menangis
Banjir itu juga mengakibatkan terputusnya akses jalan dari Kabupaten Sampang menuju Surabaya. Karena itu, Sudharmawan mengimbau pengendara kendaraan bermotor yang ingin ke Kabupaten Sampang dari Surabaya melewati jalur alternatif, yaitu Jalan Samsul Arifin. "Jalur itu lebih aman daripada lewat Kota Sampang," imbuhnya.
Untuk menangani korban banjir, BPBD mendirikan tujuh dapur umum. Ketujuh dapur itu berada di Jalan Semeru rumah Bapak Arif, Jalan Suhadak rumah Bapak Parjo, Jalan Imam Bonjol rumah Bapak Yayak, Jalan Imam Ghozali rumah Lurah Gunung Sekar, dan Palang Merah Indonesia di rumah Bapak Ramdhani. Selain itu, dapur umum dibangun di Desa Pasean.
"Untuk posko bencana di Pendopo Bupati Sampang Jalan Wijaya Kusuma," tuturnya.
EDWIN FAJERIAL