Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebelum Terkenal, Dimas Kanjeng Pernah Kerja di PLTU Paiton?

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Tersangka Dimas Kanjeng Taat Pribadi digiring petugas usai melakukan rekontruksi di padepokannya Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, 3 Oktober 2016. ANTARA FOTO
Tersangka Dimas Kanjeng Taat Pribadi digiring petugas usai melakukan rekontruksi di padepokannya Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, 3 Oktober 2016. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi diketahui pernah bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton di Kabupaten Probolinggo. Pekerjaan itu dilakukan setelah ia menikah dengan istri pertamanya.

Selain itu, dia bersama sejumlah rekan sekaligus pengikut awalnya mendirikan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

"Entah kerja apa di sana saya kurang tahu. Tapi ada yang bilang jadi satpam," kata Kepala Desa Wangkal, Gading, Kabupaten Probolinggo, Syamsuri, 60 tahun, kepada Tempo, Senin, 10 Oktober 2016.

Baca juga: Kesaksian Putri Indonesia Melihat Gerbang Gaib Laut Selatan

Desa Wangkal merupakan lokasi di mana Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi berdiri di atas tanah seluas enam hektare itu.

Setelah tidak bekerja di PLTU Paiton, menurut Syamsuri, jejak Dimas Kanjeng tak banyak warga yang tahu.

Namun, menurut Erwin Hariyati, istri kedua Abdul Ghani, rekan dan pengikut awal Dimas Kanjeng yang dibunuh tim pengawal pedepokan bersama Ismail Hidayah, Dimas Kanjeng sempat mendirikan sebuah lembaga swadaya masyarakat di Probolinggo.

Simak: Mario Teguh Buka Suara di Facebook, Ini yang Dia Tulis  

"LSM-nya apa saya kurang tahu," kata Erwin melalui sambungan telepon. Menurut cerita dari suaminya, keberadaan LSM itu merupakan cikal bakal berdirinya Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

"Yang memberi nama Dimas Kanjeng adalah suami dan teman-temannya yang terlibat di LSM itu, termasuk Mishal Budianto yang membunuh suami saya."

Nama Dimas Kanjeng Taat Pribadi ramai dibicarakan orang setelah Kepolisian Daerah Jawa Timur menangkapnya terkait kasus pembunuhan terhadap dua pengikutnya, Ismail Hidayah dan Abdul Ghani, di padepokannya di Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, pada 22 September 2016 lalu. Penangkapan itu melibatkan sekitar 1.000 personel.

Berita lainnya: Sering Pakai Narkoba, Benarkah Reza Artamevia Tak Kecanduan?

Selain kasus pembunuhan, Dimas Kanjeng juga terlibat kasus penipuan dan penggelapan dengan kedok penggandaan uang terhadap ribuan pengikutnya. Puluhan orang telah melapor ke polisi terkait kasus tersebut. Mereka melapor dengan membawa sejumlah barang bukti. Di antaranya emas batangan dan uang palsu serta benda aneh yang dijanjikan bisa menghasilkan uang.

Penyidik Polda Jawa Timur telah menetapkan Dimas Kanjeng sebagai tersangka baik kasus penipuan maupun pembunuhan. Saat ini penyidik Direktorat Resersi Kriminal Polda Jawa Timur tengah terus melalukan mengembangkan kasus penipuan berkodok penggandaan uang. Sejauh ini, penyidik Polda Jawa Timur telah menerima lima laporan korban penipuan Dimas Kanjeng.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dimas Kanjeng Taat Pribadi ternyata tidak hanya membuat pengikutnya bangkrut. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur Abdusshomas Buchori mengungkapkan pihaknya mendapatkan laporan banyak suami-istri bertengkar dan akhrinya bercerai gara-gara pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo itu.

Baca: Taat Pribadi Diperiksa Tim Psikolog Polda Jawa Timur  

"Banyak laporan dari keluarga, bukan dari korbannya, ya. Misalnya, ayahnya yang terpengaruh, ibunya tidak, lalu terjadi cerai. Keluarga baik-baik lalu rusak," kata Abdussjomas Buchori kepada Tabloidbintang.com hari ini, Jumat, 7 Oktober 2016.

Buchori menuturkan, ada juga korban lain yang usahanya bangkrut karena seluruh uangnya disetorkan ke Dimas Kanjeng dengan harapan bisa dilipatgandakan. "orang yang punya usaha toko kemudian bangkrut karena uangnya disetorkan ke Ki Kanjeng," kata dia.

Ia mengaku heran dengan para korban Dimas Kanjeng yang lebih membela padepokan ketimbang keluarganya sendiri. "Tapi orang-orang ini cintanya bukan main sama padepokan," katanya.

Heboh Dimas Kanjeng mencuat setelah dia ditangkap Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Kepolisian Resor Probolinggo karena diduga menjadi otak pembunuhan dua pengikutnya, Ismail Hidayah dan Abdul Gani. Keduanya ditemukan tewas Februari 2016.

Simak lainnya: Lagi, Kaki Tangan Dimas Kanjeng Menyerahkan Diri  

Setelah penangkapan itu, kasus Dimas Kanjeng berkembang. Dia tidak hanya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan itu, tetapi juga menjadi tersangka kasus penipuan. Sejumlah korban mengaku tertipu dengan penggandaan uang yang dijanjikan Dimas Kanjeng.

Marwah Daud Ibrahim, politikus Partai Gerindra yang juga pengurus MUI dan pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), termasuk pengikut Dimas Kanjeng. Dia bahkan rela mundur dari kepengurusan MUI demi membela Dimas Kanjeng. Pengunduran dirinya itu disampaikan secara terbuka saat siaran langsung program televisi Indonesia Lawyer Club tvOne pada 4 Oktober lalu.

"Supaya seluruh prosesnya berlangsung objektif. Saya mengundurkan diri dari kepengurusan MUI, bisa untuk sementara atau selamanya. Agar tidak menjadi prasangka negatif, jadi sekarang saya sudah lepas," ujar Marwah, yang juga Ketua Yayasan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Marwah pun meminta semua pihak agar bersabar dan bisa menunggu pembuktian apa yang dia yakini tentang kelebihan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

NUR HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

1 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

7 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.


'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

8 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.


Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

13 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.


Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

14 hari lalu

Ilustrasi pemudik di stasiun Gambir. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

Berikut beberapa modus kejahatan yang kerap muncul saat musim mudik Lebaran, dari penipuan tiket hingga modus geser tas.


DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

16 hari lalu

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda (tengah), Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti (kedua kanan), Hetifah Sjaifudian (kedua kiri), Dede Yusuf (kanan), dan Abdul Fikri Faqih (kiri) memberikan keterangan pers terkait tragedi Kanjuruhan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 3 Oktober 2022. Tragedi Kanjuruhan menewaskan 125 orang dan lebih dari 300 orang terluka. TEMPO/M Taufan Rengganis
DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

Menurut Komisi X DPR RI, semestinya Kemendikbudristek memiliki unit reaksi cepat untuk menanggapi permasalahan ferienjob.


Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

16 hari lalu

Ghisca Debora Aritonang, terdakwa penipuan tiket Coldplay, meninggalkan ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, seusai mendapatkan vonis tiga tahun penjara, pada Rabu, 3 April 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Ghisca Debora Aritonang tiga tahun penjara, lebih rendah setahun dari tuntutan jaksa.


Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

17 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

Berikut tips transaksi keuangan di platform digital yang aman dari ancaman tindak kejahatan, terutama menjelang Lebaran seperti sekarang.


Antam Laporkan Mantan Karyawan yang Diduga Melakukan Penipuan Investasi Emas Miliaran Rupiah di Klaten

17 hari lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Mengacu data Antam, tercatat harga untuk emas 0,5 gram adalah Rp649.500, naik Rp3.000 dari harga kemarin.  TEMPO/Tony Hartawan
Antam Laporkan Mantan Karyawan yang Diduga Melakukan Penipuan Investasi Emas Miliaran Rupiah di Klaten

PT Antam telah melaporkan mantan karyawannya yang diduga melakukan penipuan investasi emas ke polisi. Belasan warga Klaten jadi korban.