TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi akan menjemput dan memulangkan warganya yang masih bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo, Jawa Timur, dengan pesawat.
“Biar cepat dan segera pulang, kami jemput langsung via pesawat. Kasihan keluarganya sudah lama kebingungan," kata Dedi saat dihubungi Tempo, Sabtu petang, 8 Oktober 2016.
Ia menyebutkan, untuk sementara, warganya yang diketahui masih bertahan di padepokan Taat Pribadi hanya satu orang, yakni Rukoyah, warga Kampung Krajan RT 01 01, Desa Sukadami, Kecamatan Wanayasa.
Menurut Dedi, sesuai dengan keterangan yang diperoleh dari keluarganya, Rukoyah berangkat ke Jawa Timur dengan izin mengikuti pengajian. Ibu empat anak tersebut sama sekali tak menyampaikan alasan memperkaya diri dengan cara melipatgandakan uang di Padepokan Taat Pribadi.
Agar warganya segera bisa dibawa pulang, Dedi mengaku sudah menginstruksikan Kepala Desa Sukadami dan Camat Wanayasa langsung mengecek, membujuk, dan membawanya pulang dengan biaya sepenuhnya ditanggung pemerintah kabupaten.
Dedi juga mengaku telah menginstruksikan semua kepala desa dan camat mendata warga masing-masing untuk mengetahui apakah masih ada korban lain yang ada di padepokan Taat Pribadi. Jika ada yang lain, menurut Dedi, mereka juga harus dijemput agar bisa langsung dibawa pulang ke kampung halaman bersama Rukoyah. "Kasihan, mereka hidup dalam serba ketidakpastian," tuturnya.
Berdasarkan catatan Tempo, yang diperoleh dari pihak kepolisian, warga Purwakarta yang kini masih bertahan di padepokan Taat Pribadi baru ditemukan satu orang, yakni Rukoyah, warga Desa Sukadami. Data tersebut sama persis dengan yang dimiliki pemerintah kabupaten setempat.
NANANG SUTISNA