TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf mengatakan enam jenazah santri Pondok Pesantren Langitan yang tenggelam di aliran Bengawan Solo di daerah Lamongan, Jawa Timur, sudah dipulangkan. Pemulangan itu dilakukan seusai identifikasi jenazah.
"Sejak pukul 00.30 pagi ini sudah dipulangkan," ujarnya kepada Tempo melalui pesan pendek, Minggu, 9 Oktober 2016.
Dia merinci enam jenazah yang dipulangkan, yaitu Abdullah Umar, 15 tahun, asal Kecamatan Bedilan, Gresik; M. Barikli Amri (12) asal Kecamatan Manyar, Gresik; M. Lujaini Dani (13) asal Kecamatan Manyar, Lamongan; Muksin (16) asal Kecamatan Tambaksari, Surabaya; Rizki Nur Habib (15) asal Kecamatan Percut Seituan, Deli Serdang; dan M. Afiq Fadhil (19) asal Kecamatan Bulukamba, Brebes.
Untuk jenazah Rizki Nur Habib (15), menurut Syaifullah, kemungkinan baru bisa dipulangkan pada siang ini atau paling lambat besok. Ini Rizki berasal dari Deli Serdang, Sumatera Utara, sehingga memerlukan proses administrasi yang lebih lama. "Deli Serdang itu jauh, jadi mungkin kami pulangkan dengan pesawat," ujarnya.
Tim SAR gabungan, kata Gus Ipul sapaan Syaifullah, saat ini masih terus mencari keberadaan M. Arif Mabruri (18). Remaja asal Bojonegoro itu sampai saat ini belum ditemukan. "Kami masih nunggu hasil pencarian tim penyelamat, mudah-mudahan cepat ketemu," tuturnya.
Gus Ipul mengucapkan terima kasih kepada pengasuh Pondok Pesantren Langitan yang bekerja keras memfasilitasi dan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, pemerintah Lamongan, serta tim SAR dengan sangat baik. Selain itu, dia mengucapkan terima kasih kepada tim DVI Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Sebelumnya, tujuh santri Pondok Pesantren Langitan hilang setelah perahu yang mereka tumpangi terbalik ketika menyeberang Bengawan Solo pada Jumat, 7 Oktober 2016. Total 25 santri di perahu tapi 18 di antaranya berhasil menyelamatkan diri. Ketika kejadian, permukaan air memang sedang pasang.
Pencarian melibatkan penyelam Polisi Perairan Kepolisian Daerah Jawa Timur, BPBD Tuban, Lamongan, dan Bojonegoro. Tim gabungan Kepolisian Resor Lamongan dan Tuban juga turut menyisir lima kilometer dari titik terbaliknya perahu yang ditumpangi tujuh santri tadi.
Sebelas penyelam dari Polisi Perairan Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Badan SAR Nasional diterjunkan di Sungai Bengawan Solo pada Jumat dan Sabtu lalu. Tim gabungan juga melakukan penyisiran sepanjang lima kilometer dan diperlebar menjadi sepuluh kilometer di Bengawan Solo tepatnya di wilayah Babat, Lamongan. Kepala Kepolisian Resor Tuban Ajun Komsaris Besar Fadly Samad dan Kepolisian Sektor Babat terjun ke lapangan.
EDWIN FAJERIAL
Baca juga:
Survei Pilkada: Soal Pemilih Muslim & Kunci Elektabilitas Ahok
PPP Djan Faridz Dukung Ahok, Ini Kata Agus Yudhoyono