Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Centhini, Ajaran Moral Keagamaan, dan Sanggama di Dapur

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Maestro tari 1000 topeng Sujopo Sumarah (60) mengajak menari budayawan Romo Mudji Sutrino saat pembukaan Borobudur Writers and Cultural Festival di hotel Atria, Magelang, Jawa Tengah, 5 Oktober 2016. Tari Tayub Jawa Timur tersebut dibawakan sangat atraktif dengan mengajak penonton menari bersama. TEMPO/Pius Erlangga
Maestro tari 1000 topeng Sujopo Sumarah (60) mengajak menari budayawan Romo Mudji Sutrino saat pembukaan Borobudur Writers and Cultural Festival di hotel Atria, Magelang, Jawa Tengah, 5 Oktober 2016. Tari Tayub Jawa Timur tersebut dibawakan sangat atraktif dengan mengajak penonton menari bersama. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli Bahasa Jawa Kuno menyebut terdapat 98 naskah atau teks tentang Serat Centhini yang dikoleksi Indonesia dan Belanda. Ahli Bahasa Jawa Kuno Kartika Setyawati mengatakan Centhini tidak hanya dalam versi Jawa Tengah, melainkan ada delapan versi Centhini versi Cirebon, pesisir utara, dan Centhini baku.

Centhini baku itu diterbitkan oleh Yayasan Centhini. Centhini versi Cirebon, kata Setyawati hanya menggambarkan pupuh yang jumlahnya jauh lebih sedikit ketimbang Centhini baku.

Kartika bicara dalam seminar sesi pertama bertajuk Tafsir Serat Centhini. Seksualitas dan Relijiusitas dalam Serat Centhini serta hubungannya dengan tradisi Islam di Nusantara. Acara itu berlangsung di The Heritage Convention Center, Plataran Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis, 6 Oktober 2016.

Ini adalah bagian dari Borobudur Writers & Cultural Festival, 5-8 Oktober. Selain Kartika, terdapat sejumlah pembicara penting lainnya yakni penyair asal Prancis Elizabeth D. Inandiak, Karsono W. Saputro, dan Manu J Widya.

Serat Centhini besar telah disadur oleh tim dari Jurusan Sastra Nusantara Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Bagian yang seru-seru, kata dia sudah dihaluskan di sana. Kartika tidak berani mengatakan hal-hal yang dianggap tabu oleh sebagian orang Indonesia yang ada dalam Serat Centhini. "Saya takut dicekal," kata dia dalam forum itu.

Menurut dia, nama alat kelamin perempuan dalam Serat Centhini disebut gembok. Di sana juga ada penjelasan tentang persetubuhan yang dilakukan di lesung, dapur, dan di dalam air.

Nama Centhini muncul di jilid lima. Dia bukan perempuan yang memegang peran utama di sana. Centhini merupakan nama abdi atau emban Tembangraras, kekasih Amongrogo. Centhini punya judul asli Suluk Tembangraras.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengajar Program Studi Sastra Daerah untuk Sastra Jawa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Karsono W. Saputro, mengatakan Centhini judul pertamanya adalah Suluk Tembangraras. Suluk punya arti ajaran moral keagamaan. Serat Centhini dikelompokkan menjadi dua, yakni soal duniawi dan hal yang ilahi.

Serat Centhini merupakan kesusastraan Jawa yang disusun pada abad-19 dengan genre puisi panjang yang digubah dalam bentuk lagu. Serat Centhini digagas Putera Mahkota Kerajaan Surakarta, Adipati Anom Amangkunagara III yang kemudian menduduki tahta bergelar Sunan Paku Buwana V.

Setelah menjadi raja, Sunan Paku Buwana V meminta tiga pujangga keraton, yaitu Ranggasutrasna, Yasadipura II, dan Sastradipura untuk meneruskan penulisan cerita mengenai segala kehidupan dalam bentuk tembang macapat. Serat Centhini ditulis kurang lebih 9 tahun, yakni pada 1814 hingga 1823 Masehi.

SHINTA MAHARANI

Baca juga:
Survei:  Ahok Disokong Segmen Mapan, Anies & Agus?
Survei Populi: Elektabilitas Ahok 45,5 Persen, Tidak Anjlok

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

1 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.


Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

5 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.


3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

51 hari lalu

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.


Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.


Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa


Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda


Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.


Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Festival budaya Bastar Dussehra di India (utsav.gov.in)
Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.


Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Festival Budaya Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Dok. BPPD NTB
Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.


Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Haeundae Beach, salah satu pantai yang populer di kota Busan. Selain jadi tujuan bisnis dan MICE, Busan juga menjadi kota wisata leisure. Foto: @the.rhodes.we.travel
Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.