Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hak Politik Tentara, Istana Tak Dukung Panglima TNI

image-gnews
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo memanjatkan doa di depan makam Panglima Besar TNI Jenderal Sudirman dalam acara ziarah nasional TNI di taman makam pahlawan nasional Kusumanegara, Yogyakarta, 28 September 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo memanjatkan doa di depan makam Panglima Besar TNI Jenderal Sudirman dalam acara ziarah nasional TNI di taman makam pahlawan nasional Kusumanegara, Yogyakarta, 28 September 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Negara Pratikno mengatakan bahwa tidak seharusnya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mempermasalahkan hak politik anggota TNI. Sebabnya, sudah ada dasar hukum yang melarang hal tersebut.

"Kan sudah jelas. Ada hal yang mengatur. Tap MPR misalnya mengatakan bahwa untuk masalah politik, TNI harus netral," ujar Pratikno saat dicegat awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat, 7 Oktober 2016.

Tap MPR yang dimaksud Pratikno adalah Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat No.7 Tahun 2000 tentang Peran Tentara Nasional Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pasal 5 ayat 2 dari aturan itu mengatakan, "Tentara Nasional Indonesia bersikap netral dalam kehidupan politik dan tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis."

Pratikno melanjutkan bahwa tak hanya TAP MPR yang melarang TNI memiliki hak politik. Payung hukum lain yang melarang hal itu adalah Undang-undang Pemilu serta Undang-undang TNI. Pasal 2 UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI menyatakan, "tentara profesional yaitu tentara yang terlatih, terdidik, diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis."

"Rujukannya ada dan gampang kok. Tidak perlu diributkan lagi wong sudah diatur. Kalau nggak sesuai UU ya namanya melanggar UU," ujar Pratikno tegas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa anggota TNI seperti warga asing saja karena tidak memiliki hak politik. Menurut Gatot, masyarakat belum bisa menerima TNI yang dianggap mudah dominan dalam persaingan politik. "Bayangkan saja kalau kampanye pakai senjata. Jadi, belum siap. Mungkin 10 tahun mendatang. Saya paham karena kami organisasi bersenjata," ujarnya hari Selasa lalu.

Ucapan tersebut memicu beragam reaksi dari berbagai lembaga. Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Desmond Mahesa misalnya, menyebut ucapan Gatot tersebut sebagai kecemburuan institusi TNI yang pada masa orde baru mendapatkan banyak keistimewaan.
"Kenapa kesannya hari ini mereka ingin terlibat politik? Karena ada kecemburuan," jawaban Desmond.

ISTMAN MP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tak Setuju TNI Diberi Hak Politik, Ini Alasan Ryamizard  

10 Oktober 2016

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bersama Minister of Defense Acquisition Program Administration Republik Korea Chang Myoungjin (kanan) dan Duta Besar Republik Korea, Cho Taiyoung (kiri), menjawab pertanyaan awak media seusai melakukan penandatangan kontrak kesepakatan jangka panjang, di Kementerian Pertahanan, Jakarta, 7 Januari 2016. TEMPO/Imam Sukamto
Tak Setuju TNI Diberi Hak Politik, Ini Alasan Ryamizard  

Ryamizard mengatakan kondisi saat ini tidak memungkinkan bagi TNI untuk memiliki hak politik.


Ini Alasan Menhan Setuju TNI Dikembalikan di MPR

10 Oktober 2016

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu usai penyerahan tanda kehormatan Yudha Dharma Utama di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, 28 Juni 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Ini Alasan Menhan Setuju TNI Dikembalikan di MPR

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tidak setuju jika TNI ikut dalam politik praktis.


Panglima: Tak Punya Hak Politik, TNI seperti Warga Asing  

4 Oktober 2016

Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo memeriksa pasukan saat sertijab Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) di Mako Paspampres, Tanah Abang, Jakarta, 25 Mei 2016. TEMPO/Subekti
Panglima: Tak Punya Hak Politik, TNI seperti Warga Asing  

Menurut Gatot, anggota TNI memang belum siap diberi hak politik untuk menyalurkan hak pilihnya.


Panglima Usul Tentara Bisa Nyoblos, DPR: TNI Harus Netral

4 Oktober 2016

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Panglima Usul Tentara Bisa Nyoblos, DPR: TNI Harus Netral

Pemberian hak pilih kepada anggota TNI berpotensi memecah belah soliditas TNI.


Panglima Moeldoko Izinkan Istri Prajurit TNI Berpolitik  

21 Mei 2015

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memberikan keterangan dalam Rapim TNI Tahun 2015 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, 22 Desember 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Panglima Moeldoko Izinkan Istri Prajurit TNI Berpolitik  

Prajurit TNI tetap dilarang keras terlibat dalam berpolitik praktis.


Kasus Babinsa, Bawaslu Ingin Panglima TNI Datang

9 Juni 2014

Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko.   ANTARA/M Rusman
Kasus Babinsa, Bawaslu Ingin Panglima TNI Datang

Pertemuan dengan Panglima TNI diharapkan menjadi ajang
koordinasi dan tukar-menukar informasi.


Intelijen Telusuri Prajurit TNI Tak Netral

5 Juni 2014

Kasad Jenderal TNI Budiman. TEMPO/Dasril Roszandi
Intelijen Telusuri Prajurit TNI Tak Netral

Budiman menyatakan belum menemukan indikasi prajurit bersikap tak netral.


SBY Desak Buku Reformasi TNI-Polri Dirampungkan  

3 Juni 2014

SBY Hormati Apapun Hasil Pileg 2014
SBY Desak Buku Reformasi TNI-Polri Dirampungkan  

SBY meminta buku sejarah ini segera diselesaikan mumpung pelakunya masih hidup.


Panglima Janji Tebas Kepala Prajurit Tak Netral  

14 Maret 2014

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kiri) memberi hormat kepada Menko Polhukam Djoko Suyanto (kanan) sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta (7/2). ANTARA/Widodo S. Jusuf
Panglima Janji Tebas Kepala Prajurit Tak Netral  

Ini kedua kalinya Moeldoko menyebut tebas-menebas.


Panglima: TNI Dwifungsi Lagi, Potong Leher Saya

3 Oktober 2013

Panglima TNI Moeldoko. TEMPO/Dasril Roszandi
Panglima: TNI Dwifungsi Lagi, Potong Leher Saya

Panglima TNI Jenderal Moeldoko kembali menegaskan netralitas tentara dalam Pemilihan Umum 2014.