TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian Terminal Bandar Udara Ranai di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau pada Kamis siang, 6 Oktober 2016. Jokowi berharap dengan pengoperasian terminal bandara tersebut, Ranai mampu menjadi jembatan penghubung Natuna dengan daerah lain.
"Bandara Ranai ini menjadi jembatan udara Natuna dengan Tanjungpinang, dengan Batam, dengan provinsi, serta kabupaten/kota lain," ujar Jokowi dalam siaran pers resminya.
Bandara Ranai memiliki luas 3.865 meter persegi dengan kapasitas pelayanan penumpang sekitar 385 orang. Hal tersebut merupakan peningkatan yang sangat signifikan dibanding luas sebelumnya yang hanya 243 meter persegi.
"Kita tahu semuanya bahwa negara kita memiliki 17 ribu pulau lebih. Sudah saatnya kita memandang laut, sudah saatnya kita memandang langit sebagai penghubung, sebagai pemersatu Indonesia, bukan sebagai pemisah," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Dalam sambutannya, Jokowi juga menerangkan program pemerintah yang sedang membangun Kawasan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKT) Selat Lampa di Dermaga Selat Lampa, Kecamatan Pulau Tiga, Kabupaten Natuna. Pembangunan SKT itu diharapkan mampu memberikan efek ekonomi yang baik kepada masyarakat Natuna.
Kawasan perikanan di Selat Lampa seluas lebih dari 100 hektare. Jokowi menargetkan pembangunannya akan selesai pada akhir tahun. "Tapi masih diperpanjang lagi karena akan ada tambahan untuk pembangunan cold storage," katanya.
Saat ditanya oleh Presiden, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, yang juga hadir, menyanggupi pembangunan SKT di Natuna dapat selesai pada akhir 2017.
EGI ADYATAMA