TEMPO.CO, Surabaya - Komando Daerah Militer V/Brawijaya menyiapkan pembinaan kepada para prajuritnya yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi dan menyerahkannya ke satuan masing-masing.
"Kami upayakan para prajurit yang menjadi pengikut dibina agar mereka kembali seperti biasanya, tidak menjadi pengikut lagi," ujar Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana dikonfirmasi di Surabaya, Kamis 6 Oktober 2016.
Made mengaku telah mencari tahu informasi dan data terkait siapa saja prajurit atau anak buahnya yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng di Padepokan di Probolinggo tersebut.
Baca juga:
Saat Marwah Daud Mundur dari MUI Demi Bentengi Dimas Kanjeng
Bank Indonesia Teliti Uang Dimas Kanjeng, Hasilnya Adalah...
Made juga memastikan prajurit aktif yang terlibat dengan Dimas Kanjeng hanya sebagai pengikut, dan tak termasuk sebagai salah satu pelaku yang disangkakan melakukan tindakan kriminal.
"Yang prajurit aktif hanya berstatus pengikut, tidak lebih. Sedangkan, yang terlibat langsung ternyata sudah bukan menjadi anggota TNI atau purnawirawan," tutur dia. Oleh karena itu penanganannya diserahkan kepada aparat kepolisian. "Karena sudah berstatus mantan, kami serahkan sesuai hukum berlaku."
Sebelumnya, jajaran Polda Jatim menyatakan dua korban pembunuhan yang dilakukan "Tim Pelindung Dimas Kanjeng" itu terjadi atas perintah Taat Pribadi dengan melibatkan sembilan pelaku yang di antaranya anggota TNI disersi.
Baca juga:
Kata Jenderal Soal Anggota TNI Terseret Kasus Dimas Kanjeng
ATM Mandiri yang Ini Keluarnya Uang Mainan
Dahlan Iskan Dikaitkan dengan Dimas Kanjeng, Ini Ceritanya
Sementara itu, Pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang masih bertahan di Pedepokan Dimas Kanjeng di Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Gading, Kabupaten Probolinggo, tinggal 242 orang. Jumlah itu jauh lebih kecil daripada jumlah sebelumnya yang mencapai sekitar tiga ribuan orang lebih.
"Dari pendataan sore tadi, masih ada 242 orang yang tinggal di sana," kata Camat Gading Slamet Hariyanto kepada wartawan, Rabu, 5 Oktober 2016. Pemerintah Kecamatan Gading selalu melakukan pendataan tiap sore untuk mengetahui jumlah pengikut Dimas Kanjeng yang tinggal di padepokan.
Menurut Hariyanto, 79 dari 242 pengikut Dimas Kanjeng berasal dari Jawa Timur. Ada juga yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan, serta Jawa Tengah, dan Bali. "Selebihnya daerah lain," ujarnya. Hariyanto memprediksi, dalam beberapa hari ke depan, pengikut Dimas Kanjeng bakal berkurang. Selengkapnya soal kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi klik di sini.
NUR HADI | ANTARA