Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nelayan Semarang Beralih ke Jasa Pengantar Pemancing  

image-gnews
Ratusan perahu tertambat di kawasan kampung nelayan Tambaklorok, Semarang, 12 Februari 2016. Dalam proyek kampung wisata bahari ini, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan Ditjen Cipta Karya menggelontorkan dana 75 Milyar untuk membangun tanggul dan fasilitas penunjang. TEMPO/Budi Purwanto
Ratusan perahu tertambat di kawasan kampung nelayan Tambaklorok, Semarang, 12 Februari 2016. Dalam proyek kampung wisata bahari ini, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan Ditjen Cipta Karya menggelontorkan dana 75 Milyar untuk membangun tanggul dan fasilitas penunjang. TEMPO/Budi Purwanto
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Hampir sepuluh tahun ini nelayan di Kota Semarang beralih menjadi jasa mengantar pemancing ke tengah laut. Aktivitas itu dilakukan karena hasilnya lebih menguntungkan dibanding memburu ikan langsung ke tengah laut.

“Ini sudah terjadi sejak sepuluh tahun lalu, meski saya sendiri baru melakukan sekitar empat tahun terakhir,” kata Remi, Sekretaris Paguyuban Nelayan Mitra Mandiri, Kampung Marina, Kota Semarang, Minggu, 2 Oktober 2016.

Sekali melaut, mereka mendapat uang sewa perahu sebesar Rp 500 ribu-1,5 juta. “Tergantung jarak dan kedalaman. Kalau di pinggiran, Rp 500 ribu. Jika hingga ke tengah dengan kedalaman 30-45 meter, biaya sewanya Rp 1-1,5 juta,” ucap Remi.

Beralih menjadi pengantar pemancing itu dinilai lebih hemat biaya karena tak harus bermodal bekal makanan dan alat tangkap yang harganya mahal. Remi dan sejumlah nelayan di Kampung Marina, Kecamatan Semarang Utara, minimal mampu mengantar pemancing tiga kali setiap pekan.

Mereka biasanya hanya mengangkut enam pemancing dengan perahu sopek sepanjang 6 meter dan lebar 2,9 meter. Selain mudah, pelayanan mengantar pemancing ini nyaris tak ada hambatan, karena jika ombak besar hanya dilakukan di pinggiran.

Menurut Remi, saat ini animo pemancing di laut sangat tinggi. Meski telah memasuki musim hujan, kondisi air laut masih baik. Peralihan menangkap ikan menjadi pengantar pemancing yang dilakukan kelompok nelayan Mitra Mandiri itu dilakukan saat mereka mulai meninggalkan alat tangkap pukat dan menjadi pemancing di pesisir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Di sela libur tak mengantar, kami bertanggung jawab menjaga ekosistem pantai dan menjaga karang buatan yang disemai sepuluh tahun lalu,” katanya.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Maritim Semarang Retno Widyaningsih menyatakan, meski musim hujan, saat ini kondisi Laut Jawa di pantai Semarang dan sekitarnya masih cenderung aman.

Hasil pantauannya untuk 12 jam ke depan mulai Minggu, 2 Oktober 2016, tak ada gangguan cuaca yang berarti. “Masih normal. Kondisi cuaca baik dan gelombang 0,5 meter,” ujar Retno.

Meski begitu, ia mengingatkan, di luar 12 jam itu, kondisi cuaca bisa berubah setiap saat, apa lagi saat ini sedang peralihan musim ke musim hujan yang aktivitasnya bisa meningkat setiap saat. “Kadang hujan lebat, seperti yang terjadi beberapa hari sebelumnya. Namun, secara umum, masih aman,” ucap Retno.

EDI FAISOL


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

16 jam lalu

Beberapa nelayan Natuna yang ditangkap di Malaysia. Foto Istimewa
Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.


Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

1 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

4 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

4 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

5 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

11 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

15 hari lalu

Ilustrasi nelayan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.


Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

23 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Pertemuan Nasional Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial di Kantor KKP, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

33 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

34 hari lalu

Foto udara suasana jalur kereta api dan areal stasiun yang terendam banjir di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 14 Maret 2024. Banjir yang merendam stasiun dengan ketinggian air dari 30 cm - 100 cm akibat intensitas hujan tinggi sejak Rabu (13/3/2024) di daerah itu menyebabkan pelayanan kereta api terganggu serta sejumlah rute perjalanan kereta api dibatalkan dan dialihkan ke rute kota lain baik kedatangan mapupun keberangkatan. ANTARA /Makna Zaezar
Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.