Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pangdam Brawijaya: Oknum TNI-Polri Tameng Dimas Kanjeng  

image-gnews
Dimas Kanjeng Taat Pribadi, bersama dengan tumpukan uang. youtube.com
Dimas Kanjeng Taat Pribadi, bersama dengan tumpukan uang. youtube.com
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal I Made Sukadana mengakui sejumlah oknum TNI-Polri menjadi 'murid' Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo, Jawa Timur, namun mereka hakikatnya hanya menjadi 'tameng' padepokan itu.

"Saat hendak menggerebek padepokan itu pada Kamis, 22 September 2016, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) sudah berkoordinasi dengan kami karena ada beberapa oknum TNI di sana," katanya, di sela silaturahmi bertajuk 'Cangkrukan Pangdam V/Brawijaya dengan Insan Pers' di kediaman Pangdam V/Brawijaya, di Surabaya, Jumat malam, 30 September 2016.

Namun, pihaknya tidak tahu persis data oknum TNI itu secara rinci, karena Polda Jatim yang mengetahuinya. "Yang jelas, koordinasi itu sangat penting agar tidak ada benturan TNI-Polri saat penangkapan pimpinan tertinggi Padepokan Dimas Kanjeng itu," katanya lagi.

Sebelumnya, jajaran Polda Jatim menyatakan, dua korban pembunuhan yang dilakukan "Tim Pelindung Dimas Kanjeng" itu terjadi atas perintah Taat Pribadi dengan melibatkan sembilan pelaku, dengan hampir separuh dari pelaku merupakan oknum TNI yang desersi.

Dalam pertemuan yang dihadiri Ketua PWI Jatim Akhmad Munir, Ketua AJI Surabaya Prasto Wardoyo, dan pimpinan media massa lokal dan nasional itu, Pangdam Brawijaya menyatakan pihaknya tidak ingin menutupi keterlibatan oknum TNI dalam kasus Dimas Kanjeng.

"Tidak ada yang ditutupi, apakah mereka masih aktif di TNI atau pecatan, maaf, kami tidak mengetahui, karena Polda Jatim yang tahu datanya. Cuma, mereka dijadikan 'tameng' saja agar Dimas Kanjeng disegani orang," kata jenderal berbintang dua yang pernah lima tahun bertugas di Papua itu pula.

Karena itu, ia berharap kerja sama TNI-Polri di Jatim akan dapat menuntaskan kasus yang dapat mencoreng nama institusi itu, sehingga pihaknya mendukung langkah Polda Jatim dalam bertindak tegas, termasuk melakukan penggerebekan yang dilakukan bersama Wakapolda Jatim dan Komandan Kodim setempat.

Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Jatim Komisaris Besar RP Argo Yuwono menjelaskan jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim telah menetapkan pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng Proboliggo, Taat Pribadi, sebagai tersangka.

"Setelah ditangkap pada 22 September lalu dan melalui serangkaian pemeriksaan hingga diyakini keterlibatan dengan bukti yang ada, maka penyidik akhirnya menetapkan pimpinan padepokan itu sebagai tersangka dalam kasus penipuan," katanya lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kasus penipuan terkait penggandaan uang itu, Polda Jatim telah menerima dua laporan korban yang merasa ditipu miliaran rupiah oleh tersangka dengan praktik mirip "multilevel marketing" (MLM) itu.

"Untuk kasus pembunuhan, penyidik masih melakukan pemeriksaan untuk mendalami keterkaitan sembilan pelaku pembunuhan Abdul Gani dan Ismail Hidayah (pengurus Yayasan Padepokan Kanjeng Dimas) dengan tersangka Taat Pribadi, terutama bunyi perintah itu," katanya.

Berkaitan cara Taat Pribadi menggandakan uang hingga miliaran rupiah tidak ada yang tahu persis, namun ada tiga korban penipuan oleh pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng itu yang sudah melapor ke polisi.

Satu korban penipuan melapor ke Mabes Polri dan dua lagi korban melapor ke Polda Jatim, di antaranya korban atas nama Suprayitno. Nilai penipuan yang dilaporkan itu mencapai Rp830 juta dan Rp1,5 miliar. Ada pula korban dari luar Jawa yang belum melapor ke polisi.

Taat memang membuka praktik penggandaan uang dengan sistem "multilevel marketing" (MLM) yakni per orang menyetor uang Rp 25 juta dan dikumpulkan kepada orang kepercayaannya, di antaranya Abdul Gani dan Ismail Hidayah yang akhirnya terbunuh itu.

ANTARA

Simak juga:
Ingat Skandal Papa Minta Saham?  Nama Novanto Dipulihkan: Aneh Sekali!


Rayuan Bos Polisi ke Jessica Wongso: Kamu Tipe Saya Banget

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

9 hari lalu

Petugas melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal di Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, Selasa, 9 April 2024. Kementerian Agama menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia untuk memantau hilal yang hasilnya akan dibahas dalam sidang isbat guna menentukan 1 Syawal 1445 H. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.


Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

29 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.


Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya


Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

6 Februari 2024

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.


Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

12 Januari 2024

Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

Puluhan ribu umat Kristiani memeriahkan malam Natal di Taman Surya


Ada Beasiswa Gandeng Kampus Top Jatim, Mengapa Banyak yang Tak Memanfaatkan?

6 November 2023

Ilustrasi beasiswa. shutterstock.com
Ada Beasiswa Gandeng Kampus Top Jatim, Mengapa Banyak yang Tak Memanfaatkan?

Pimpinan DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat menjalankan program unggulan Beasiswa Pemuda Tangguh untuk jenjang SMA.


Piala Dunia U-17 2023: Penguat Sinyal di Stadion Gelora Bung Tomo Mulai Dipasang

25 Oktober 2023

Pekerja melakukan perawatan rumput lapangan Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya, Jawa Timur, Senin 13 Maret 2023. Perbaikan sejumlah fasilitas agar sesuai standar FIFA di stadion itu dalam rangka persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di stadion itu pada Mei mendatang. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Piala Dunia U-17 2023: Penguat Sinyal di Stadion Gelora Bung Tomo Mulai Dipasang

Pemerintah Kota Surabaya dan provider memasang penguat sinyal di Stadion Gelora Bung Tomo menjelang Piala Dunia U-17 2023.


Bahagia Bocah Trenggalek, Raih Gelar Doktor Fisika ITS di Usia 27 Tahun

26 September 2023

Vinda Zakiyatuz Zulfa, peraih gelar doktor fisika di ITS Surabaya yang diwisuda pada 16-17 September 2023. Istimewa
Bahagia Bocah Trenggalek, Raih Gelar Doktor Fisika ITS di Usia 27 Tahun

Kebahagiaan menghampiri Vinda Zakiyatuz Zulfa, 27 tahun, yang meraih gelar doktor bidang fisika di Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau ITS.


Surabaya Larang Wajibkan Siswa Beli Seragam Sekolah

25 Juli 2023

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menghadiri perayaan Imlek 2022 di Kelenteng Pak Kiki Bio di Jagalan, Kota Pahlawan, Jatim, Selasa 1 Februari 2022. ANTARA/HO-Pemkot Surabaya
Surabaya Larang Wajibkan Siswa Beli Seragam Sekolah

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji meminta sekolah di Kota Pahlawan tidak mewajibkan siswa membeli seragam sekolah pada tahun ajaran baru ini.


845 Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Surabaya Belum Masuk Adiwiyata

22 Juli 2023

Gerbang Unnes. Unnes gelar kompetisi Green School Award. dok/sekitarunnes.com KOMUNIKA ONLINE
845 Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Surabaya Belum Masuk Adiwiyata

Sebanyak 845 sekolah untuk jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Surabaya, Jawa Timur, belum masuk program Adiwiyata.