TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agama meresmikan Pekan Olahraga dan Seni Antarpondok Pesantren Nasional (Pospenas) ke-7. Pembukaan kegiatan tiga tahunan itu akan bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional, yaitu pada 22 Oktober 2016.
"Ini cara para santri berkontribusi membangun bangsa, sebagai institusi yang khas Indonesia. Olahraga dan seni sudah menyatu dengan kegiatan mereka," ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat peresmian Pospenas ke-7 di gedung Kementerian Agama, Pejambon, Jakarta, Jumat, 30 September 2016.
Lukman mengatakan Pospenas ke-7 akan berlangsung pada 22-28 Oktober 2016 di Banten. Presiden Joko Widodo akan membuka langsung kegiatan yang mempertemukan ribuan santri dari seluruh daerah di Indonesia tersebut.
Pemerintah pusat, kata Lukman, sudah menginstruksikan pemerintah daerah menyeleksi dan memastikan keabsahan peserta Pospenas. "Pesertanya pasti santri. Lagi pula tenang saja, santri itu dari penampilannya saja kelihatan, kok," ujar Lukman berkelakar.
Menurut Lukman, Pospenas ke-7 akan diikuti 6.000 santri, yang berasal dari ribuan pondok pesantren yang terdata secara resmi di Kementerian Agama. "Tapi realitasnya sering lebih banyak peserta dan pesantren yang ikut."
Kegiatan yang tiga tahun diadakan di Gorontalo itu, ujar Lukman, digelar lewat kerja sama dengan kementerian lain. Penanggung jawab kegiatan olahraga adalah Kementerian Pemuda dan Olahraga, sedangkan penanggung jawab kegiatan seni adalah Kementerian Pendidikan dan Budaya.
Sejumlah cabang olahraga utama yang dilombakan antara lain atletik, voli, basket, sepak bola, sepak takraw, dan sejumlah cabang lain. Sedangkan di bidang seni, para santri akan beradu seni musik dan fotografi Islami, kaligrafi, pidato tiga bahasa, seni teater, cipta puisi, hingga stand-up comedy.
YOHANES PASKALIS