TEMPO.CO, Bandung - Di hari ke-8 paska bencana banjir bandang Garut, tim SAR gabungan memfokuskan pencarian korban yang belum ditemukan di Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut dan Kantor SAR Bandung, memperkirakan masih terdapat 19 korban banjir bandang yang belum ditemukan.
Kepala Basarnas Kantor SAR Bandung Selamet Riyadi mengatakan, pencarian di Waduk Jatigede difokuskan sejak hari ke-8. Sebelumnya, tim SAR gabungan melakukan pencarian korban di lokasi yang sama. Ia mengatakan, pada hari ke-5 dan 6, tim SAR menemukan 6 korban yang hanyut hingga Waduk Jatigede.
"Diperkirakan korban yang berada di Cimacan, hanyut hingga Waduk Jatigede," ujar Riyadi kepada Tempo melalui sambungan telepon, Rabu, 28 September 2016.
Ia mengatakan, tim SAR gabungan melakukan penyisiran di sepanjang waduk yang memilki luas lebih dari 4 ribu hektare tersebut. Tim SAR menggunakan alat-alat seperti perahu karet dan alat pemantau udara (drone). "Kami akan sisir di sejumlah titik bendungan. Tapi, hari ini sampai siang masih nihil," ujar dia.
Riyadi menuturkan, dalam proses pencarian di waduk Jatigede, tim SAR menghadapi kesulitan seperti banyaknya sampah dan titik pencarian yang luas. Tim SAR memilki waktu tiga hari lagi untuk melakukan pencarian. "Masa pencarian berakhir sampai tanggal 30 September. Tapi, mungkin nanti bisa diperpanjang lagi," ujar dia.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Garut memperpanjang masa tanggap darurat bencana hingga 14 hari ke depan. Hingga hari ke-8, korban meninggal akibat banjir bandang Garut berjumlah 34 orang. Banjir bandang tersebut diduga diakibatkan meluapnya aliran Sungai Cimanuk. Banjir bandang menerjang kurang lebih 7 kecamatan di wilayah Garut.
IQBAL T. LAZUARDI S.