TEMPO.CO, Bandung - Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Haryadi Wargadibrata mengatakan, semua daerah di Jawa Barat diminta waspada mengahadapi ancaman bencana dengan meningkatnya intensitas hujan.
Potensi bencana yang diwaspadai beragam, mulai dari banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung. "Kita sudah ingatkan kabupaten/kota untuk waspada," kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 27 September 2016.
Haryadi mengatakan, BPBD Jawa Barat sudah membagikan logistik menghadapi kemungkinan bencana alam di seluruh daerah. "Semua kabupaten di Jawa Barat sudah kita siapkan untuk penguatan logistiknya, mudah-mudahan tidak ada bencana," kata dia.
Ancaman banjir misalnya, sudah menjadi langganan disejumlah daerah. Haryadi mencontohkan di daerah Bandung Selatan di Kabupaten Bandung menjadi langganan banjir luapan Sungai Citarum. "Kalau hujan terus-menerus 4-5 jam, air pasti naik, itu sudah biasa di sana," kata dia.
Haryadi mengatakan, saat ini ada dua daerah yang menetapkan status tanggap darurat yakni Garut karena banjir dan Sumedang akibat bencana longsor. Proses pencarian korban banjir di Garut misalnya, masih diteruskan. Hingga hari ini sudah 34 korban tewas ditemukan, dan 19 orang masih dinyatakan hilang. "Ada kroban yang ditemukan di Waduk Jatigede, Sumedang, kita sudah perluas pencarian sampai ke sana," kata dia.
Sehari sebelumnya, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat Nana Suhana mengatakan, ada empat sungai besar di Jawa Barat yang diwaspadai menyimpan potensi mengakibatkan bencana banjir yakni Sungai Citarum, Ciliwung, Citanduy, serta Cimanuk. "Ada juga potensi banjir-banjir kecil di sungai provinsi tapi kalau dibandingkan empat sungai itu tidak terlalu signifikan, tapi tetap harus waspada," kata dia di Bandung, Senin, 26 September 2016.
Di wilayah Sungai Citarum misalnya potensi ancaman banjir berada di Sungai Citarum, serta sejumlah anak sungainya diantaranya Sungai Cipunagara, dan Cibeet. "Kami pantau masih relatif aman," kata Nana.
Nana mengatakan, untuk Sungai Ciliwung-Cisadane ancaman banjirnya berada di Sungai Ciliwung. "Kita punya titik pantau di Bendung Katulampa, jadi ketinggian muka air kita pantau tersu setiap saat, dan teman-teman dari Bogor melaporkan pada kam kalau ketinggiannya sudah melebihi angka 1 meter itu harus waspada, dan segera di informasikan ke Jakarta karena 7-8 jam kemudian air akan sampai Jakarta," kata dia.
Dua sugnai lainnya yakni Citanduy dan Sungai Cimanuk juga berpotensi meluap. "Di Cimanuk di Sungai Cimanuk sendiri, untuk Citanduy itu di Sungai Citanduy sendiri," kata Nana.
AHMAD FIKRI