Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sempat Lumpuh, Begini Geliat RSUD Garut  

image-gnews
Petugas menghancurkan sisa pondasi di perkampungan yang sudah rata dengan tanah tersapu banjir bandang di pinggir Sungai Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, 22 September 2016. TEMPO/Prima Mulia
Petugas menghancurkan sisa pondasi di perkampungan yang sudah rata dengan tanah tersapu banjir bandang di pinggir Sungai Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, 22 September 2016. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Garut - Rumah Sakit Umum Daerah dr Slamet, Garut, Jawa Barat, kembali beroperasi melayani pasien. Pascabanjir rumah sakit milik pemerintah daerah ini sempat lumpuh selama lima hari karena terendam air dan lumpur.

Sejumlah poliklinik telah dibuka untuk memberi layanan kepada warga. Namun, pada hari pertama ini tidak terlihat penumpukan pasien seperti hari biasanya. Kerugian rumah sakit akibat banjir bandang ini mencapai Rp 50 miliar. “Poli gigi yang belum bisa beroperasional karena alat dental unit rusak,” ujar Direktur Rumah sakit Umum Daerah dr Slamet, Garut, Maskut Farid, Senin, 26 September 2016.

Menurut dia, semua pelayanan sudah bisa dilaksanakan, mulai dari instalasi gawat darurat, intensive care unit (ICU), Instalasi Bedah Sentral (IBS), hingga ruang rawat inap. Namun, pelayanan ICU dan IBS belum dapat dilaksanakan dengan maksimal. “Kita hanya melayani pasien yang gawat saja, kalau pasiennya berat akan kita rujuk ke Bandung,” ujarnya.

Belum maksimalnya pelayanan ini, kata Maskut, karena sejumlah peralatan kesehatan masih mengalami kerusakan. Peralatan yang dibutuhkan saat ini yakni alat bantu kedokteran, seperti alat sterilisasi, linen, alat bedahnostik, radiologi, dan peralatan laboratorium. Pelayanan baru akan maksimal bila semua peralatan sudah siap. “Kita akan mengajukan ke Badan Penanggulangan Bencana terkait peralatan yang dibutuhkan agar cepat tersedia,” ucapnya.

Simak:
Habiburokhman Cs Minta KPUD Publikasikan Tes Kejiwaan Calon
Mengejutkan, Gadis Ini Berkedip Setelah 300 Tahun Kematiannya  
Agus Menjawab Dugaan Cedera Punggung dan Karier Militernya

Selain itu, rumah sakit mengalami kekosongan persediaan obat. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan pasien saat ini, pihak rumah sakit mengandalkan obat dari bantuan farmasi. Bila obat tersebut tidak ada, pihak rumah sakit membelinya di apotek luar. Namun meski begitu, Maskut mengaku kebutuhan obat untuk pasien saat ini tidak terbengkalai.

Meski telah dibuka, proses pembersihan lumpur di sekitar rumah sakit masih terus dilakukan. Bahkan sisa-sia lumpur juga masih terlihat. Karena itu, sejumlah mobil pemadam kebakaran membantu membersihkan lumpur dengan cara disiram.

Akibat lumpuhnya rumah sakit ini, sejumlah puskesmas, poliklinik, dan rumah sakit di Garut, kebanjiran pasien miskin. Alasannya karena hampir 60 persen pasien BPJS kelas tiga banyak berobat ke RSUD.

BacaKapolri Janji Selidiki Penyebab Banjir Garut

Scroll Untuk Melanjutkan

Salah seorang pasien, Mawardi, 63 tahun, warga Kelurahan Suci Kaler, Kecamatan Karangpawitan, mengaku sempat kesulitan saat RSUD berhenti beroperasi. Alasannya karena dia telah mendapatkan jadwal kontrol pemeriksaan dokter dan laboratorium. Akhirnya dia pun terpaksa berobat ke rumah sakit swasta. “Terpaksa saya periksa ke Rumah Sakit Nurhayati, karena disini tutup," ujar Mawardi saat menunggu antrean di laboratorium RSU dr Slamet.

Mawardi bersyukur hari ini rumah sakit kembali dibuka. Ia mendapat informasi tersebut dari sejumlah media massa. Meski masih ada endapan lumpur di halaman rumah sakit, aktivitas pelayanan sudah bisa dilakukan.

Pada hari ini juga sejumlah sekolah yang terdampak banjir bandang mulai melaksanakan kegiatan belajar-mengajarnya. Pada banjir bandang kemarin, sedikitnya terdapat sebelas sekolah terendam. Sedangkan siswa yang terdampak tercatat 2.000 lebih, enam orang meninggal dan empat orang hilang.

SimakBanjir di Depok Terjadi Akibat Tata Kota Semrawut

Seperti halnya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Tarogong Kidul. Pada hari pertama ini, pihak sekolah mendata siswa yang terkena banjir. Seusai upacara, para siswa langsung masuk kelas, sebelum memulai pelajaran para siswa terlihat hanya berbagi cerita dengan dan guru dan siswa lainnya terkait dengan bencana banjir. “Upaya ini kami lakukan untuk memulihkan mental siswa, supaya mereka siap untuk belajar kembali,” ujar Kepala SMPN 3 Tarogong Kidul Haliman.

Menurut dia, kondisi sekolah yang masih berantakan juga dapat mempengaruhi konsentrasi siswa. Karena itu dia mengaku pembelajaran baru akan efektif selama satu pekan ke depan. “Banyak peralatan belajar yang terendam, seperti perpustakaan semua bukunya hancur,” ujar Haliman.

Hingga berita ini ditulis, tim SAR kembali menemukan korban banjir di Waduk Jati Gede, Sumedang. Korban yang ditemukan ini berjenis kelamin perempuan. Korban dibawa ke rumah sakit TNI Guntur untuk diidentifikasi.

SIGIT ZULMUNIR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

9 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

13 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

17 hari lalu

Tangkapan layar dari video kiriman Kepala Desa Tolite Jaya menampilkan sebuah rumah di desanya yang terendam banjir di Kecamatan Tolinggula, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, pada Ahad, 7 April 2024. ANTARA/Susanti Sako
Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

Tim Tagana Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, kesulitan melakukan evakuasi korban bencana banjir yang menerjang enam desa tadi malam.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

18 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

44 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

52 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

52 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

55 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.