TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto memastikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ikut menjadi juru kampanye pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
Hasto mengatakan keberadaan Megawati sebagai juru kampanye dirasa penting. "Tentu saja ikut, ini sebagai upaya untuk memenangkan pilkada serentak," ujar Hasto Kristiyanto di rumah Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 25 September 2016.
Baca juga:
Anies Bisa Kalahkan Ahok? Inilah 5 Hal Mengejutkan di Pilkada DKI
Awas, Tiga Jebakan Ini Bisa Sebabkan Ahok Keok di Pilkada!
Hasto menambahkan, Megawati tidak akan sendirian menjadi juru kampanye. Seluruh anggota DPP PDIP, anggota Fraksi PDIP di DPR, dan kepala daerah asal PDIP juga menjadi juru kampanye. Menurut Hasto, pengarahan berbagai unsur PDIP ini untuk menunjukkan bahwa PDIP bisa bergotong-royong untuk memenangkan pasangan Ahok-Djarot.
Megawati tidak hanya akan terlibat sebagai juru kampanye Ahok-Djarot saja. Megawati, kata Hasto, akan ikut mengkampanyekan calon-calon kepala daerah asal PDIP di Sulawesi Barat, Bangka Belitung, Banten, dan Gorontalo. "Semua daerah itu sama pentingnya. Namun, Jakarta sebagai ibu kota negara akan mendapat perhatian khusus."
Ditanya strategi kampanye yang diterapkan mengingat keterlibatan Megawati sudah dipastikan, Hasto enggan mengungkapkan. Ia hanya mengatakan PDIP membentuk tim internal yang bertugas khusus menyusun strategi kampanye, seperti menggerakkan simpatisan, menggarap basis massa pilpres 2014, hingga menggaet pemilih muda.
"Tentu kami juga berupaya membangun kerja sama dengan partai lain sehingga gerakan pemenangan Ahok-Djarot itu bersinergi. Kami kirim nama anggota tim PDIP yang menggarap kampanye ke tim kampanye Pak Ahok dan Djarot agar ikut dilibatkan," ujarnya.
Masa kampanye pilgub DKI direncanakan pada 26 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017.
ISTMAN M.P.
Baca juga:
Awas, Tiga Jebakan Ini Bisa Sebabkan Ahok Keok di Pilkada!
Wah, Ketiga Calon Gubernur Jakarta bukan Kader Partai