TEMPO.CO, Tasikmalaya - Jalan rusak masih terdapat di sejumlah daerah di pelosok Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Salah satunya di Kampung Sinagar, Desa Sindangasih, Kecamatan Cikatomas, yang rusak parah.
Warga Kampung Sinagar harus mengeluarkan uang cukup banyak untuk sampai ke Jalan Raya Cikatomas. "Harus keluar Rp 100 ribu untuk bisa sampai ke jalan raya,” kata Amir, salah seorang warga Sinagar, Kamis, 22 September 2016. Ongkos itu untuk membayar ojek dari rumah.
Pada malam hari, ongkos yang dikeluarkan lebih banyak. “Kalau malam hari, ongkosnya Rp 150 ribu.” Padahal jarak yang ditempuh dengan ongkos Rp 100-150 ribu itu hanya 5 kilometer.
Waktu tempuhnya pun tak tanggung-tanggung, sekitar dua jam. "Jalannya jalan tanah," ucap Amir.
Seorang pelajar sekolah dasar, Ayu, mengatakan ia tak masuk sekolah jika kampungnya diguyur hujan. Begitu pun teman-temannya. “Jalannya sulit dilalui sepeda motor," tuturnya.
Camat Cikatomas Maman Rahman Ependi mengatakan jalan ke Desa Sindangasih belum pernah diaspal. Perbaikan jalan terhambat status yang masih jalan desa. Jika diserahkan kepada pemerintah daerah, otomatis akan ada pelebaran jalan. “Sedangkan penduduk belum memberi izin untuk pelebaran jalan." Akibatnya, kata Maman, mayoritas warga desa yang petani kesulitan memasarkan hasil buminya.
Keinginan warga memperbaiki jalan ditanggapi Komando Distrik Militer (Kodim) 0612 Tasikmalaya dan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Kodim menggelar kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa mulai Senin, 19 September 2016, hingga sebulan berikutnya. "Rencananya sudah setahun lalu. Kami mengaspal jalan sejauh 5 kilometer," kata Komandan Kodim 0612 Letnan Kolonel Kurniawan.
Kegiatan ini untuk meningkatkan kemanunggalan TNI dengan rakyat. Selain itu, untuk membantu pemerintah daerah meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. "Kami juga mengadakan pelatihan peningkatan wawasan kebangsaan serta penyuluhan pertanian dan pendidikan," ujarnya.
CANDRA NUGRAHA