TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana memperingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terkait bencana banjir dan longsor akhir-akhir ini. BNPB memperkirakan bencana banjir dan longsor akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang.
"Ancaman banjir dan longsor akan semakin meningkat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Rabu, 21 September 2016, di kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta.
Sutopo menjelaskan, dalam beberapa bulan nanti curah hujan akan berada di atas normal. Penambahan curah hujan terlihat dari fenomena La Nina yang terdeteksi meskipun intensitasnya lemah yaitu di polar negatif Samudera Hindia. Laut di perairan Indonesia pun masih hangat. Kondisi itu membuat suplai uap air di wilayah Indonesia melimpah, sehingga potensi hujan dengan durasi panjang akan semakin tinggi.
Sutopo memperkirakan, curah hujan pada September-Oktober akan meningkat sampai 200 persen. "Otomatis banjir dan longsor meningkat," kata dia. Puncak musim hujan itu diperkirakan terjadi pada Januari-Maret 2017.
Melihat kondisi itu, BNPB mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana untuk waspada. Sutopo menyebut saat ini ada 40,9 juta orang di Indonesia yang tinggal di daerah rawan longsor, dan ada 63,7 juta orang yang tinggal di daerah rawan banjir.
Melihat data statistik, Sutopo mengatakan, longsor adalah bencana paling mematikan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2012, 2015, dan bencana longsor di Garut dan Sumedang maupun daerah lain, longsor menimbulkan korban jiwa paling banyak dibanding bencana lain. "Jadi kami imbau masyarakat untuk tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan mereka," kata Sutopo.
AMIRULLAH