TEMPO.CO, Bandung —Direktur Lalu-Lintas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Sugihardi, mengatakan arus lalu-lintas melintasi kawasan Cadas Pangeran, Sumedang, Jawa Barat dialihkan sementara. Ini karena lima titik di jalan penghubung Sumedang menuju Bandung ditutupi longsor.
“Sementara masih ada satu titik belum ditembus alat berat, kalau sudah dibersihkan dan sudah bisa dilalui baru kita buka,” kata dia lewat sambungan telepon pada wartawan, Rabu, 21 September 2016.
Sugihardi mengatakan arus kendaraan dari Cirebon menuju Bandung sementara ini dialihkan melalui jalan tol Cikopo-Palimanan atau Cipali. “Sementara kita alihkan lewat tengah atau lewat tol Cipali,” kata dia.
Baca:
Banjir Garut, Ini Perintah Jokowi
Tanah Longsor di 5 Dusun di Kawasan Sumedang, 3 Orang Meninggal
Banjir Garut, BNPB: DAS Cimanuk Kritis
BNPB: 16 Orang Tewas dan 18 Hilang dalam Banjir Garut
Sugihardi mengaku belum bisa memastikan selesainya pembersihan jalan itu karena longsoran terakhir di kawasan Ciherang yang menutup jalan relatif panjang. “Ini jalannya tertimbun oleh tanah. Lumayan panjang,” kata Sugihardi.
Selain Cadas Pangeran di Sumedang, Polda Jawa Barat juga merekomendasikan pengguna kendaraan sementara ini menghindari Kota Garut, yang mengalami banijr bandang luapan Sungai Cimanuk yang membelah kota itu. “Lebih baik menghindari Garut dulu karena ada beberapa kecamatan yang tergenang,” kata dia.
Sugihardi mengatakan, polisi memberlakukan buka tutup jalan di beberapa titik lokasi banjir di Kota Garut. “Ini ada di beberapa kecamatan, tentunya kita buka tutup. Sementara yang terkena banjir tidak kita lewatkan kendaraan, kita alihkan ke jalan-jalan yang aman dari banjir,” kata dia.
Satu lagi lokasi yang jalannya tertutup longsoran berada di Pameungpeuk, Garut. “Tapi jalur itu relatif jalur yang jarang dilewati,” kata Sugihardi.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dedi Taufik, mengatakan, ada sejumlah jalur alternatif yang bisa dipergunakan bagi kendaraan dari Bandung menuju Sumedang atau sebaliknya. “Kalau dari Sumedang Kota itu bisa masuk ke Rancakalong, nanti keluar di Tanjungsari, dari Bandung juga masuk ke Tanjungsari, Rancakalong nanti dari situ ke Sumedang baru ke Cirebon,” kata dia di Bandung, Rabu, 21 September 2016.
Dedi mengatakan prioritas alat berat digunakan untuk evakuasi korban longsor. Di lokasi seputar Cadas Pangeran itu, ada rumah yang tertimbun longsor. “Setelah evakuasi baru alat berat ke jalan, karena jalan itu merupakan infrastruktur vital menghubungkan beberapa kota,” kata dia.
Khusus jalur alternatif menghindari Cadas Pangeran itu, Dedi meminta pengendara kendaraan berat tidak melewati jalur ini karena jalannya sempit berkelok, dan terjal. “Truk dan bus agak susah lewat ke sana, jadi gunakan jalan tol Cipali,” kata dia.
Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan terjadi longsor di sejumlah lokasi di kawasan Cadas Pangeran Sumedang, Selasa, 20 September 2016 malam. “Terjadi pukul 22.00 WIB,” kata dia, Rabu, 21 September 2016.
Laporan sementara longsor menyebabkan tiga orang meninggal, dan satu orang masih dalam pencarian. Sejumlah rumah dan musala rusak, serta sejumlah warga terpaksa di evakuasi dari lokasi. Alat berat sudah diterjunkan untuk melakukan evakuasi dan pembersihan jalan yang tertutup longsor.
Iwa mengatakan, bencana kedua berupa banjir bandang terjadi di Garut pada hari yang sama, 20 September 2016. “Banjir terjadi secara cepat. Pukul 20.00 banjir masih setinggi lutut, kemduian sekitar jam 23.00 banjir setinggi 1,2 meter sampai 1,5 meter. Kini banjir sudah surut,” kata dia.
AHMAD FIKRI