TEMPO.CO, Bengkulu - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku mampu menghemat anggaran daerahnya sebesar Rp 30 miliar dengan memberlakukan sistem pelayanan elektronik di daerah itu.
"Dana itulah yang saya gunakan untuk membangun taman kota dan fasilitas umum lainnya," kata Risma pada rapat koordinasi supervisi Komisi Pemberantasan Korupsi di Bengkulu, Rabu, 21 September 2016.
Pada kesempatan itu, Risma memberikan motivasi kepada pemerintah daerah di Bengkulu untuk membangun pemerintahan yang baik dan bersih dengan memanfaatkan teknologi yang dikenal dengan E-Government atau E-Prov. Risma menjelaskan, penggunaan sistem elektronik tak hanya menghemat anggaran, tapi juga dapat menghindari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme. Sistem elektronik pun didesain khusus, sehingga Risma dapat langsung memantau melalui ponselnya.
"Saya tahu pekerjaan mana yang tidak beres karena semua terkoneksi dengan ponsel saya," tuturnya.
Pembangunan pun, dia melanjutkan, harus bersinergi dengan E-Musrenbang. Apabila ada kegiatan proyek pembangunan fisik yang tidak sesuai atau ada pekerjaan yang belum selesai, akan bermasalah saat pembayaran melalui e-payment.
Baca juga:
Pilih Penantang Ahok, Petinggi Partai Bertemu di Rumah SBY
Dampingi Ahok-Djarot ke KPU, Megawati: Dia Didukung Rakyat
Risma berujar, Pemerintah Kota Surabaya tidak main-main dalam melayani kebutuhan masyarakat. Bahkan menu dan jatah makan ribuan orang miskin yang disediakan pemerintah diatur dan dikontrol secara terperinci. "Saya bisa tahu apa menu makan fakir miskin yang dibagikan setiap hari. Saya bisa kontrol pekerjaan yang terhambat, di mana terhambatnya, bahkan berapa volume sampah per menit saya bisa tahu," ujarnya.
Adapun Ketua KPK Saut Situmorang mengaku sangat mendukung penggunaan sistem elektronik tersebut. Dia menganjurkan penerapan sistem tersebut dapat diikuti daerah lain. "Pemerintah daerah lain diharapkan menggunakan sistem tersebut karena sangat efektif, efisiensi, dan mempermudah sistem pelayanan," tutur Saut.
Baca juga:
Risma Batal DKI-1, PDIP Dinilai Ambil Keputusan Tepat
PDIP Usung Ahok, Kubu Sandiaga: Ahok-Sandiaga Head to Head
Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti pun menyatakan akan belajar kepada Pemerintah Kota Surabaya. Dia mengaku menerima banyak tawaran dari luar negeri terkait dengan penanganan sistem pemerintahan dalam melayani masyarakat. "Namun, karena produk E-Government juga ada di Surabaya, kami akan menggunakan sistem karya dalam negeri," katanya.
PHESI ESTER JULIKAWATI