TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku tidak marah sekalipun dirinya dianggap arogan, bahkan oleh Amien Rais disamakan dengan sosok dajal, makhluk akhir zaman yang disebut sosok kafir dan pembawa fitnah dalam kepercayaan Islam. Menurut Ahok, sebagai orang tua, politikus senior Partai Amanat Nasional itu tentu harus mempertanggungjawabkan perkataannya.
Gubernur Ahok meminta agar komentar sinis yang keluar dari bibir mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu tidak perlu dikomentari lebih lanjut. "Enggak apa-apalah, namanya juga orang tua," kata Gubernur Ahok di Lapangan Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI) Monas, Jakarta Pusat, Senin, 19 September 2016.
Baca: Soal Komentar Sinis Amien Rais, Ahok: Namanya Juga Orang Tua
Namun, Ahok menyinggung kembali nazar Amien Rais pada Pemilihan Presiden 2014. Ketika itu, Amien berjanji bila Joko Widodo menang atas Prabowo Subianto, ia akan berjalan kaki ke Jakarta dari Yogyakarta. "Enggak usah komentarin, (omongan) orang tua. Nanti kalau suruh dia jalan ke Monas saja bisa pingsan, apalagi jalan ke Solo. Ya enggak? Enggak enaklah," ujar Ahok.
Kritikan Amien Rais sebelumnya terlontar saat berbicara dalam acara Rapat Akbar Forum RT/RW DKI Jakarta dengan tema Memilih Pemimpin Santun dan Pro Rakyat di Pasar Lorong Permai, Jakarta Utara, Ahad, 18 September 2016. Amien mengaku tak setuju bila Ahok kembali memimpin Ibu Kota. Ia beralasan, Ahok memiliki sikap arogan. "Ahok itu songongnya menyundul langit. Sombong sekali."
Baca: Amien Rais: Ahok Itu Sombong Sekali!
Menurut Amien, pemimpin yang arogan seperti Ahok tidak layak untuk memimpin Jakarta. Bahkan, Amien meminta warga Jakarta tidak memilih Ahok dalam pemilihan kepala daerah selanjutnya. Meski berasal dari Yogyakarta, Amien mengaku tergerak untuk ikut bersuara terkait hal ini. Jakarta, kata dia, merupakan pusat dari perputaran ekonomi dan politik di Indonesia.
Amien menilai, dengan dipilihnya pemimpin yang arogan dan tidak berkepentingan pada masyarakat, maka masyarakat bisa menjadi korbannya. "Dia (Ahok) hanya menyembah konglomerat pemodal, orang kecil itu ditendang dan dihina," kata Amien Rais, yang kini menjabat Ketua Dewan Kehormatan PAN.
Baca: Rapat Akbar RT/RW, Amien Rais: Ahok Arogan
PAN sendiri, menurut Ketua Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik, sudah bergabung mendukung Sandiaga Uno sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. "PAN sudah ke kami," kata Taufik di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Jumat 16 September 2016. Taufik menyebut PAN dan Gerindra sudah bersepakat. Taufik menyebutkan, kesepakatan itu tinggal urusan administrasi.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan partainya akan memberikan kejutan pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. PAN akan mengumumkan kandidat yang akan dicalonkannya pekan depan. "Tunggu tanggal mainnya. Tanggal 19 atau 20-an akan kami beri kejutan," ujarnya usai membuka Diskusi Kebangsaan di kampus IAIN Imam Bonjol Padang, Jumat, 19 September 2016
FRISKI RIANA | ANDI EL FARUQI
Rekomendasi Berita
Menonton Mario Teguh di TV, Ini yang Dirasakan Kiswinar
Kantongi 3 Suara Parpol, Yusril Pede Aja Maju di Pilkada DKI