TEMPO.CO, Nabire - Pesawat ATR 72-600 milik Garuda Indonesia terbang perdana di langit Nabire dari Bandar Udara Biak, Senin, 19 September 2016, pukul 07.30 pagi WIT.
Setelah mendarat di Bandar Udara Douw Aturure, Nabire, pesawat tersebut melanjutkan penerbangannya menuju Timika. Dalam penerbangan tersebut, ikut serta Bupati Kabupaten Nabire Isaias Douw beserta istrinya.
Garuda Indonesia dalam pernyataan persnya menjelaskan penerbangan Nabire-Timika dilayani dengan pesawat GA 7656, Nabire-Jayapura dengan GA 7654, dan Nabire dengan GA 7653.
Tarif rute Nabire–Biak dibuka dengan harga Rp 778.000, Nabire–Timika Rp 725.200, dan tarif Nabire–Jayapura Rp 1.075.000.
Terkait dengan rute Nabire-Biak, General Manager Garuda Indonesia Branch Office Biak Gunar Angkasa mengatakan pembukaan rute penerbangan ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap transportasi udara antara Biak dan Nabire.
“Pembukaan rute penerbangan juga bisa meningkatkan perekonomian di kedua daerah,” kata Gunar.
Selain membuka rute penerbangan Biak-Nabire, Garuda Indonesia, menurut Gunar, berencana membuka penerbangan Biak–Serui. Namun, pembukaan rute penerbangan Biak-Serui ini harus menunggu pembangunan dan pengembangan sejumlah fasilitas pendukung di Bandara Serui.
Bupati Kabupaten Nabire Isaias Douw mengatakan kehadiran pesawat Garuda Indonesia di Kabupaten Nabire tentunya dapat membantu masyarakat dan pemerintah daerah dalam hal pelayanan penerbangan dan perekonomian.
"Semoga kebutuhan masyarakat akan penerbangan di Wilayah Meepago dan Sireri dapat terpenuhi," katanya di Bandara Nabire.
JUBI
Baca:
Ekonomi RI Bisa Masuk Peringkat Ke-7 Dunia pada 2030
Isu HAM Papua ke PBB, Benny Giay: Saatnya Indonesia Refleksi