TEMPO.CO, Denpasar - Gerakan rakyat Bali menolak reklamasi Teluk Benoa terus dihujani masalah. Setelah kriminalisasi aktivis ForBALI, I Wayan 'Gendo' Suardana, penangkapan demonstran Bali Tolak Reklamasi (BTR) I Gusti Putu Dharma Wijaya oleh Polda Bali atas tuduhan penurunan bendera merah-putih, belakangan ini masalah menimpa pemuda asal Banjar Kesian, Desa Lebih, Kabupaten Gianyar, Bali.
Pemuda bernama I Kadek Agus Wirasmana, 17 tahun, itu menjadi bulan-bulanan akun Twitter @banaspati2001. Akun yang sampai saat ini belum jelas pemiliknya itu membajak foto di akun Instagram Agus, @aguspongek08_. Ketua tim kuasa hukum Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi I Made Ariel Suardana mengatakan saat ini pihaknya sedang menelusuri akun palsu itu. Ia bahkan menyiapkan 14 pengacara untuk membela Agus.
Dalam waktu dekat, ujar Ariel, pihaknya akan melaporkan kasus tersebut ke polisi. "Kalau hasilnya (akun dibuat) di Bali, maka kami lapor ke Polda Bali. Kalau luar (Bali) kami lapor ke Mabes Polri," ujar Ariel di kantornya, Jalan Pulau Buru, Denpasar, Senin, 12 September 2016. Ariel menjelaskan pihaknya telah melakukan investigasi internal untuk melacak apakah akun ini dibuat di Bali atau luar Bali.
Hasil penelusuran tim kuasa hukum ForBALI sebagai validitas data itu selanjutnya dilaporkan ke pihak kepolisian. Menurut Ariel, banyak kejanggalan dari akun itu, misalnya, hanya berusia tiga hari sejak 16-18 Agustus 2016. Kejanggalan lain, terlihat dari jumlah tweet yang berjumlah 10 dengan 33 follower. "Akun ini sengaja disiapkan untuk membuat fitnah gerakan Bali Tolak Reklamasi, seolah-olah gerakan ini adalah separatis, PKI, anti-Pancasila, anti-demokrasi."
Adapun Agus mengaku sangat terkejut atas kasus yang menimpanya itu. Ia menegaskan hanya memiliki dua akun media sosial, yaitu Facebook dan Instagram. "Saya tidak punya akun Twitter," katanya. Menurut dia, foto yang diunggah akun twitter @banaspati2001 itu benar foto dirinya. Namun, ia dengan tegas membantah telah menulis 'Indonesia Sudah Mati! 'Pancasila was Dead', seperti tertulis di akun palsu @banaspati2001 tersebut.
Sesungguhnya, kata dia, foto itu dibuat sebagai bentuk dukungan untuk perjuangan gerakan penolakan reklamasi Teluk Benoa. Agus mengunggah foto dirinya sedang berpose hormat di depan bendera bertuliskan ForBALI tersebut pada pertengahan Agustus 2016. Foto itu dia unggah di akun Instagram miliknya @aguspongek08_ yang diberi caption "71 th Indonesia merdeka, tapi kita masih dijajah investor rakus yang menghancurkan bali".
Kemudian diikuti dengan tagar #balitolakreklamasitelukbenoa, #bongkardana1tdaritw, #puputantelukbenoa, #lawankriminalisasiaktivisforbali. "Saya kaget dengar kabar itu (foto dibajak akun palsu). Saya juga sudah memberi klarifikasi, karena saya merasa tertekan dan dirugikan," ujarnya.
BRAM SETIAWAN
Baca Juga
Karena Gatot, Reza Artamevia Berubah Total? Ini yang Terjadi
Gatot Dituduh Memperkosa: Titisan Malaikat & Korban Hamil