TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menghadiri KTT G-20 dan KTT ASEAN, Presiden Joko Widodo langsung menggelar sidang kabinet paripurna hari ini. Sidang kabinet paripurna ini akan menekankan tentang kondisi ekonomi Indonesia dan apa yang harus dilakukan berdasarkan hasil kunjungan Presiden itu.
"Dari KTT G-20 dan ASEAN Summit, kelihatan sekali persaingan antarnegara sangat sengit dalam hal perebutan kue ekonomi, baik investasi, arus modal, dan masih banyak lagi," ujar Presiden Jokowi membuka sidang kabinet di Istana Negara, Jumat, 9 September 2016.
Presiden Jokowi menambahkan, persaingan itu hanya akan bisa dimenangi jika Indonesia berfokus menentukan core business-nya. Maksud dari fokus di sini adalah tampil beda dibandingkan dengan negara lain dengan menentukan positioning, diferensiasi dari produk utama Indonesia.
"Ini untuk menyelesaikan masalah ekonomi tanpa harus kejar-kejaran dengan negara lain. Itu yang akan dibahas secara detail dalam rapat hari ini," ujar Presiden Jokowi.
Menurut Jokowi, rapat hari ini juga akan menyinggung perjalanan ekonomi Indonesia 71 tahun terakhir. Dari melihat hal tersebut, tambahnya, akan kelihatan bagian apa yang perlu perbaikan.
Terkait diferensiasi, Presiden Jokowi mengatakan Indonesia harus memiliki kekhasan dan berfokus pada kekhasan tersebut. Ia memberi contoh ada negara yang fokus pada bisnis golf saja sehingga perekonomiannya bisa disokong bisnis tersebut dan identik karena hal itu.
ISTMAN M.P.