TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia belum perlu mengeluarkan travel warning bagi warga negara Indonesia yang ingin bepergian ke Singapura. Pernyataan Kalla ini untuk menanggapi munculnya kasus serangan virus Zika di Singapura. "Singapura belum mengumumkan Zika ini sebagai kejadian luar biasa," katanya, Jumat, 2 September 2016, di kantor Wakil Presiden, Jakarta.
Kalla mengatakan, di antara 5 juta penduduk Singapura, pasien yang terkena virus Zika hanya sekitar 40 orang. Meski begitu, kata dia, pemerintah tetap memperingatkan masyarakat berhati-hati ketika bepergian ke Singapura. "Itu harus menjaga diri sendirilah," ujarnya.
Ia mengatakan peringatan keras soal virus Zika ditujukan buat ibu hamil. Karena itu, Kalla meminta ibu hamil tidak bepergian ke Singapura untuk sementara.
Duta Besar Indonesia untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya, mengatakan satu WNI di Singapura terkena virus Zika. Saat ini korban dalam tahap pemulihan. "Dia sudah keluar dari rumah sakit dan dalam masa recovery,” katanya saat dihubungi Tempo, Kamis, 1 September 2016.
Dia mengatakan penanganan medis sudah diberikan kepada korban, berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Singapura. "Kondisinya tidak parah,” ucapnya. Ngurah mengatakan korban virus Zika itu berjenis kelamin perempuan. Wanita itu bekerja sebagai pelaksana tata rumah tangga di Singapura. “Wanita itu tidak dalam kondisi hamil,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Kalla mengatakan pemerintah Singapura berkewajiban memberikan fasilitas kesehatan kepada warga mana pun yang terpapar virus Zika di Singapura. "Orang saja kadang-kadang ingin berobat ke Singapura. Kalau kena di Singapura itu, tentu di sanalah berobatnya. Sebab, negara tersebut tentu sudah siap untuk hal itu," tuturnya.
AMIRULLAH | MITRA TARIGAN