TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan ada satu warga negara Indonesia di Singapura yang terjangkit virus Zika. Duta Besar Indonesia untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya, mengatakan korban sudah dalam tahap pemulihan. “Dia sudah keluar dari rumah sakit dan dalam masa recovery,” kata Ngurah saat dihubungi Tempo, Kamis, 1 September 2016.
Setelah dilakukan pengecekan medis, korban sudah boleh keluar dari rumah sakit. “Penanganan medis sudah diberikan dengan koordinasi Kementerian Kesehatan Singapura. Kondisinya tidak parah,” kata Ngurah, yang terus mengimbau WNI di negeri berlambang Merlion itu selalu waspada.
Ngurah mengatakan korban virus Zika itu berjenis kelamin perempuan. Di Singapura, wanita itu bekerja sebagai pelaksana tata rumah tangga. “Wanita itu tidak dalam kondisi hamil,” ucapnya.
Hingga Kamis ini, jumlah korban yang terjangkit virus Zika di Negeri Singa sebanyak 115 orang dari awalnya 41 orang pada Senin lalu. Beberapa daerah di Singapura yang ditemukan kasus virus ini adalah kawasan Sims Drive/Aljunied Crescent dan Kallang Way serta Paya Lebar Way, sebelah utara Sims Drive/Aljunied Crescent.
Sama seperti virus demam berdarah, virus Zika tersebar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus ini berdampak ringan bagi sebagian besar orang, tapi akan fatal bagi janin. Perempuan hamil yang terinfeksi akan terancam melahirkan bayi dengan kepala kecil, atau mengalami mikrosefali, serta kelainan otak lain.
Ngurah tidak bisa menjelaskan dari daerah mana asal dan tinggal di daerah mana wanita itu saat ini. “Dia (WNI yang terjangkit virus Zika) ingin merahasiakan identitasnya,” tuturnya. Ia baru mendapat laporan pasien WNI itu pada Rabu sore dari Kementerian Kesehatan Singapura.
MITRA TARIGAN