Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Virus Zika, Ini Antisipasi Dinas Kesehatan DKI  

image-gnews
Beberapa sampel nyamuk yang akan diteliti di
Beberapa sampel nyamuk yang akan diteliti di "pabrik nyamuk" di Pulau Shazai, Guangzhou, Cina, 28 Juli 2016. Dengan merekayasa nyamuk jantan dengan bakteri jenis Wolbachia, diharapkan mampu untuk mencegah penyebaran virus Zika dan demam berdarah yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. REUTERS
Iklan

TEMPO.COJakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan mengambil sejumlah langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus Zika bila jumlah pasien terjangkit virus tersebut di Singapura terus meningkat. 

"Kami sudah memberi tahu kantor kesehatan yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok dan Bandara Soekarno-Hatta. Mereka diingatkan, kalau ada yang panas, harus dipantau selama 14 hari," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto di Balai Kota, Kamis, 1 September 2016.

Seperti diberitakan sebelumnya, virus Zika tengah mewabah negara tetangga, Singapura. Jumlah pasien yang terjangkit virus Zika di Negeri Singa itu terus bertambah dari 41 menjadi 82 pada Selasa, 30 Agustus lalu. 

Menurut Koesmedi, hal terpenting untuk mencegah penularan virus Zika bukan sekadar melarang masyarakat pergi ke luar negeri dan memberangus nyamuknya. "Hal terpenting yang bisa dilakukan adalah memusnahkan sarang nyamuk. Sebab, nyamuk menjadi perantara virus," ujarnya.

Rekomendasi Berita: 
BAHAYA, Virus Zika Sudah Masuk Indonesia
Indonesia Keluarkan Travel Advisory ke Singapura   

Koesmedi mengingatkan warga Jakarta mau memberantas sarang nyamuk. Virus Zika tersebar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini biasanya menggigit manusia mulai pukul 09.00 hingga 15.00. Pada waktu tersebut, biasanya orang-orang sedang berada di sekolah dan tempat kerja.

Virus Zika berdampak ringan bagi orang yang terkena gigitannya. Namun akibatnya bisa fatal bagi janin. Perempuan hamil yang terinfeksi akan terancam melahirkan bayi dengan kepala kecil, atau mengalami mikrosefali, serta kelainan otak lain.

Koesmedi menegaskan, fogging atau pengasapan bukan lagi merupakan cara yang jitu untuk membunuh nyamuk Aedes aegypti. Kina nyamuk telah resistan terhadap zat yang terkandung dalam fogging. Selain itu, nyamuk sudah resistan terhadap zat abate yang ditaburkan ke dalam genangan air.

"Kalau ada yang menggenang, lebih baik keringkan, buang airnya atau dikubur. Bisa juga dengan pelihara ikan. Jangan gantung baju di rumah," ucapnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca Juga: Cegah Zika, Kementerian Kesehatan Berhak Keluarkan Imbauan Perjalanan 

Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek sebelumnya telah mengeluarkan travel advisory agar masyarakat tidak mengunjungi Singapura. "Kami minta advise dari Kemenlu. Akhirnya, Indonesia akan mengeluarkan travel advisory bila ingin ke Singapura," ucapnya di kompleks parlemen, Senayan, Rabu, 31 Agustus 2016.

Nila berujar travel advisory dikeluarkan Indonesia menyusul bertambahnya jumlah pasien di Singapura yang terjangkit virus Zika dari 41 orang pada Senin lalu menjadi 82 orang saat ini. "Ini bentuk pencegahan kami karena jumlah pasiennya meningkat," tuturnya.

Nila mengimbau masyarakat mempertimbangkan kembali bila ingin ke Singapura. Ia tidak melarang masyarakat datang ke Singapura. "Tapi, kalau bisa ditunda, sebaiknya ditunda saja," katanya.

Simak Pula: Pencegahan Penyebaran Virus Zika Sama Seperti DBD 

Lebih spesifik, Nila mengimbau ibu hamil memikirkan kembali kepergiannya dalam waktu dekat ke Singapura. Dikhawatirkan, janin yang dikandung akan terkena microcephaly bila sang ibu terinfeksi virus Zika.

Sudah tiga negara, yakni Australia, Taiwan, dan Korea Selatan, yang mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk pergi ke Singapura pada Senin dan Selasa, 29-30 Agustus 2016. Mereka menyarankan warganya yang hamil atau tengah dalam program kehamilan tidak melakukan perjalanan ke negara di Asia Tenggara itu.

LARISSA HUDA | MITRA TARIGAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

14 hari lalu

Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

Pendaftaran SATU Indonesia Awards dibuka mulai 4 Maret - 4 Agustus 2024.


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

22 hari lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?


Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

26 hari lalu

SMP Negeri 2 Curug, Tangerang melakukan persiapan simulasi program makan siang gratis. Agenda simulasi dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

Berikut ini perkiraan sejumlah menu makan siang gratis ala Prabowo-Gibran....


Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

41 hari lalu

Petugas mengamati mesin pengolah sampah di TPS3R Ciracas setelah diresmikan Pj Gubernur Heru Budi Hartono di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 26 Januari 2024. Pada 2023, Pemprov DKI Jakarta telah membangun tujuh titik TPS3R dengan fasilitas mesin pengolah sampah yang diharapkan dapat menurunkan jumlah volume sampah di TPA Bantar Gebang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.


Pentingnya Peran Masyarakat Ikut Cegah Keluarga Terkena Demam Berdarah Dengue

18 Januari 2024

Diskusi bertajuk Peran Masyarakat dalam Perlindungan Keluarga terhadap Ancaman Dengue/Istimewa
Pentingnya Peran Masyarakat Ikut Cegah Keluarga Terkena Demam Berdarah Dengue

Mengatasi masalah demam berdarah dengue harus menjadi urgensi. Peran serta masyarakat ikut cegah DBD sangat diperlukan.


Tak Hanya Aedes Aegypti, Inilah 5 Jenis Nyamuk Paling Berbahaya dan Mematikan di Dunia

11 Mei 2023

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Tak Hanya Aedes Aegypti, Inilah 5 Jenis Nyamuk Paling Berbahaya dan Mematikan di Dunia

Lebih dari 1 juta orang meninggal setiap tahun karena penyakit yang dibawa oleh nyamuk. Inilah deretan nyamuk paling berbahaya di dunia.


Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

21 Februari 2023

Direktur Hero Supermarket Hendy dan Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi pada Badan Pangan Nasional Nyoto Nyoto Suwignyo dalam acara Launching Program Food Rescue bersama Hero Supermarket yang akan dilaksanakan di Hero Taman Alfa, Joglo, Jakarta Barat, pada Selasa, 21 Februari 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.


5 Penyakit yang Disebabkan oleh Nyamuk

1 Februari 2023

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
5 Penyakit yang Disebabkan oleh Nyamuk

Saat mengisap, nyamuk menyuntikkan air liur yang sebabkan gatal di kulit. Melalui gigitannya, nyamuk dapat menyebarkan virus menyebabkan penyakit.


Jenis Nyamuk Apa Saja yang Menularkan Penyakit?

9 Januari 2023

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Jenis Nyamuk Apa Saja yang Menularkan Penyakit?

Tak semua jenis nyamuk mengisap darah manusia


Ramai Kasus Infeksi Virus Zika di India: Kenali Penyebab dan Penanganannya

14 Desember 2022

Ilmuwan Dan Galperin memegang botol yang ditandai
Ramai Kasus Infeksi Virus Zika di India: Kenali Penyebab dan Penanganannya

Virus Zika pernah jadi sorotan sebelumnya akibat penyebarannya di Amerika Serikat pada 2015 lalu.