TEMPO.CO, Bandung - Popularitas ternyata menjadi salah satu alasan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tertarik meminang Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai kader. "Dengan Pilkada yang dilandaskan pada election, popularitas menjadi parameter," kata Sekretaris Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PDIP Jawa Barat Abdi Yuhana saat dihubungi melalui ponselnya, Kamis, 1 September 2016.
Abdi mengatakan popularitas Ridwan Kamil meningkat dikarenakan sering dibicarakan di media sosial. "Beliau juga banyak dapat penghargaan secara otomatis popularitasnya meningkat," ujarnya.
Abdi menjelaskan PDIP menilai sosok Ridwan Kamil sebagai kepala daerah yang memiliki potensi di atas rata-rata dari kepala daerah lainnya. "Tidak bisa dibantah Pak Ridwan Kamil adalah salah satu figur kepala daerah di Indonesia yang di atas rata-rata, sering dibicarakan di media sosial dan punya inovasi. Bagi PDI Perjuangan, kepala daerah yang punya prestasi tentunya akan dijadikan sebagai figur yang patut diapresiasi," tuturnya.
PDIP, kata Abdi, belum bisa memastikan langkah selanjutnya dalam mendukung pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut. Selain berpotensi di Pilgub Jawa Barat, Kang Emil bisa saja dimandatkan untuk mengisi jabatan menteri. "Apakah akan merekrut untuk mengisi jabatan dalam pemerintahan baik level lokal ataupun nasional kewenangannya ada di DPP," katanya.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menanggapi pernyataan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat yang mengatakan dirinya hampir pasti menjadi kader PDIP. Ridwan Kamil pun seperti memberi sinyal positif. "Saya masih sedang mempelajari plus-minusnya dan sedang belajar ideologi-ideologinya," kata Ridwan Kamil saat ditemui di Hotel Amaroosa, Jalan Aceh, Kota Bandung, Kamis, 1 September 2016.
Meski demikian, Ridwan Kamil belum bisa ambil keputusan. Sebab, dia masih berat untuk menanggalkan status Pegawai Negeri Sipil (PNS). "Saya mah masih belum punya warna, status hukum saya masih PNS," katanya.
Ridwan Kamil mengakui jika PDIP bukan menjadi salah satu tujuannya untuk melanjutkan karir politiknya ke jenjang lebih tinggi. "Nanti di hari yang tepat mungkin menjelang Pilkada, baru saya akan ambil keputusan besar terkait aspirasi dan warna politik saya," ungkapnya.
PUTRA PRIMA PERDANA