TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri memastikan dua warga negara Indonesia yang bebas dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf sudah dipulangkan kepada keluarganya masing-masing. Dua WNI awak kapal Charles 001 yang lolos dari penyanderaan sejak 21 Juni 2016 itu adalah M. Sofyan dan Ismail Tiro.
Namun kabar pemulangan tersebut sempat dipertanyakan keluarga Ismail, yang mengaku tak mengetahui keberadaan Ismail. Istri Ismail yang berada di Maros, Sulawesi Selatan, pun disebut belum bertemu kembali dengan suaminya.
“Mekanisme pemulangan atau serah-terima Sofyan dan Ismail kami lakukan sepenuhnya dengan menghormati privasi serta harapan keduanya,” ujar Direkrut Jenderal Perlindungan WNI Muhammad Iqbal lewat pesan tertulis, Rabu, 31 Agustus 2016.
Iqbal menegaskan, baik Sofyan maupun Ismail memutuskan sendiri perwakilan yang akan menerima pemulangannya. “Keduanya menunjuk nama istrinya masing-masing.”
Pemerintah, menurut Iqbal, hanya bertanggung jawab memulangkan para WNI sesuai dengan prosedur dan pilihan yang bersangkutan. “Kalau ada istri di luar nama yang diberikan kepada kami, kami tidak ingin masuk ke urusan pribadi masing-masing,” tutur Iqbal.
Kabar pemulangan itu, Senin lalu, dipertanyakan kakak Ismail, Muhammad Yahya Tiro. Dia mengatakan Ismail bahkan belum berada di Maros, padahal pemerintah menyatakan pemulangan sudah dilakukan sejak 27 Agustus lalu.
Yahya menganggap pemerintah tertutup dalam penanganan sandera. Dia menduga ada yang disembunyikan. Yahya pun menyebut belum ada kepastian, bahkan saat keluarganya mendatangi kantor Direktorat Perlindungan WNI di Jakarta beberapa pekan lalu.
"Padahal kami telah mempersiapkan penyambutan. Rencananya, Bupati Maros akan langsung menjemput Ismail," ucap Yahya kepada Tempo, Senin, 29 Agustus 2016.
YOHANES PASKALIS | ABDUL RAHMAN