TEMPO.CO, Pekanbaru - Satelit Tera dan Aqua kembali mendeteksi 145 titik panas yang diduga akibat kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Riau. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dari hari sebelumnya yang terpantau ada 36 titik. "Titik panas terpantau pukul 07.00," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, Sugarin, Senin, 29 Agustus 2016.
Menurut Sugarin, keberadaan titik panas hampir menyebar di seluruh kabupaten dan kota di Riau. Kabupaten Rokan Hilir masih menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak yang mencapai 100 titik; Siak 18 titik; Rokan Hulu enam titik; Pelalawan lima titik; Indragiri Hulu lima titik; Bengkalis empat titik; Kampar empat titik; serta Meranti, Dumai, dan Indragiri Hulu masing-masing satu titik.
"Tingkat kepercayaan potensi titik panas menjadi titik api di atas 70 persen atau 104 titik api," kata Sugarin.
Menurut Sugarin, pada umumnya cuaca di wilayah Riau saat ini diprediksi cerah hingga berawan. Sebagian wilayah utara dan tengah telah diselimuti kabut asap. Peluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai petir dan angin kencang diprakirakan terjadi di wilayah Riau bagian barat, utara, dan pesisir timur. "Temperatur maksimum 31,5-34,0 derajat Celsius," tuturnya.
Berdasarkan pantauan, kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan mulai mengganggu kualitas udara sejumlah wilayah. Di Pekanbaru, jarak pandang menurun hingga 800 meter akibat tertutup asap. Begitu pula di Dumai, jarak pandang hanya 2 kilometer, Pelalawan 4 kilometer, dan Rengat 5 kilometer.
Kabut asap pekat pun mulai menyelimuti Kota Pekanbaru. Pada pagi tadi, Kota Pekanbaru sempat diguyur gerimis, tapi belum menghilangkan kabut asap. Papan indeks standar pencemaran udara di persimpangan Arengka menunjukkan angka 60 Psi atau sedang.
RIYAN NOFITRA